PRESIDEN BERI HADIAH TIGA SAPI UNTUK TRANSMIGRAN TELADAN

PRESIDEN BERI HADIAH TIGA SAPI UNTUK TRANSMIGRAN TELADAN

 

 

Pontianak, Antara

Presiden Soeharto memberi hadiah berupa tiga sapi, dua betina dan seekor jantan kepada Soewardi juara pertama dalam pemilihan transmigran teladan tahun 1988.

Penyerahan ketiga sapi tersebut dilakukan Gubernur Kalimantan Barat Parjoko Suryokusumo, di Desa Romo, Kecamatan Sanggau Ledo Kabupaten Sambas, Sabtu siang.

Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Romo terletak sekitar 128 kilometer sebelah timur laut Singkawang, ibu kota Kabupaten Sambas.

Singkawang terletak 145 kilometer sebelah utara kota Pontianak dan dapat dicapai dengan kendaraan roda empat.

Soewardi, berusia 35 tahun, bersama isteri dan dua orang anaknya, menempati projek transmigrasi Romo sejak tahun 1983. Putera kelahiran Kediri jawa Timur itu, mengatakan kepada ANTARA bahwa setelah tamat Pendidikan Guru Agama (PGA) Islam di Kediri tahun 1972, ia bekerja sebagai tukang kayu. Hasrat untuk memperbaiki taraf hidup menjadi pendorong baginya bertransmigrasi ke Kalimantan Barat.

Unit pemukiman Romo yang ditempatinya berdampingan dengan unit pemukiman Tuginang. Kedua unit pemukiman itu menempati lahan seluas 3.105 hektar menampung transmigran asal Jawa Barat 63 kepala keluarga, dari Jawa Tengah 144 kepala keluarga, asal Jawa Timur 224 kepala keluarga serta penduduk setempat 64 kepala keluarga.Seluruhnya 2.022 jiwa.

 

Subur

Kepala Kantor Wilayah Departemen Transmigrasi Kalimantan Barat, Soepono, dalam laporannya mengatakan, unit pemukiman transmigrasi Romo dan Tuginang, termasuk dalam kategori Kelompok Kecil Lahan Kering (KKLH) yang dipersiapkan sejak tahun anggaran 1978/1979. Romo ditempati 224 kepala keluarga dan Tuginang 276 kepala keluarga.

Karena tanahnya cukup subur, para transmigran di lokasi tersebut mampu menghasilkan padi antara tiga sampai empat ton tiap hektar dalam satu musim tanam. Tanahnya juga cocok untuk tanaman berbagai jenis palawija dan tanaman perkebunan.

Di kedua unit peinukiman itu, kata Soepono, kini sudah tumbuh dengan subur 24.341 pohon kopi dan 55.364 pohon lada yang oleh penduduk setempat disebut sahang. Semuanya milik para transmigran.

Soewardi yang terpilih sebagai transmigran teladan pertama tingkat nasional tahun ini, memiliki 2.000 pohon sahang, diantaranya 600 pohon sudah berproduksi. Dalam panen pertama sekitar dua bulan yang lalu, kebun milik Soewardi menghasilkan sekitar 600 kilogram sahang putih kering. Semuanya dijual di Bengkayang, pusat pasar terdekat dengan harga antara Rp 7.000,00 sampai Rp 7.500,00 tiap kilogram. Uang hasil penjualan itu dibelikan dua sapi. Dengan sapi hadiah langsung dari Presiden yang diterima melalui Gubernur Kalimantan Barat hari Sabtu, 17 September itu, kini dia memiliki lima sapi.

 

 

Sumber : ANTARA(18/09/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 653-654.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.