PRESIDEN BERKUNJUNG KE PAKISTAN DAN INDIA

PRESIDEN BERKUNJUNG KE PAKISTAN DAN INDIA

PRESIDEN Soeharto, disertai lbu Negara dan rombongan, kemarin berangkat untuk mengawali kunjungan kenegaraan ke Pakistan, dan kemudian India. Dengan demikian Presiden melaksanakan tugas internasional yang menambah bebannya yang sudah sangat berat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

KUNJUNGAN tingkat kepala negara, seperti yang dilakukan Presiden ke Pakistan dan India itu, dalam pergaulan internasional secara tradisional dilihat sebagai permahkotaan atas hubungan yang baik antara dua negara.

Maka aspek itu pun dapat kita katakan merupakan salah satu segi dari kunjungan ke dua negara di anak benua India itu.

Tetapi, lebih-lebih dalam hal Kepala Negara RI, kunjungan kenegaraan seperti itu menjadi juga kunjungan kerja. Kunjungan Presiden ke Pakistan dan India, tidak saja dapat diharapkan akan membuahkan peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Pakistan dan antara Indonesia dengan India, tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam tentang realitas-realitas internasional yang berkaitan dengan dua negara, yang masing-masing menempati posisi yang khas itu.

PRESIDEN Soeharto, sebagai Kepala Negara RI, tidak dapat mengelakkan kenyataan bahwa beliau menjadi eksponen yang penting di Asia Tenggara, dan di antara negara-negara Non Blok. Dan dalam rangka peran yang diharapkan dari padanya dalam peraturan dunia, kunjungan ke Pakistan dan India ini merupakan kesempatan yang berharga.

Pakistan menempati kedudukan geografiknya yang khas karena berbatasan dengan RRC dan Afghanistan yang kini penuh pasukan Soviet, serta dengan Iran yang sedang menjadi titik api dalam suatu wilayah yang dapat membakar habis seluruh dunia.

India, dengan penduduknya yang 632 juta, merupakan negara dengan penduduk terbesar di dunia sesudah RRC. Kenyataan ini saja sudah menggambarkan posisinya di Asia Selatan. Dalam kunjungan Presiden ini dapat diharapkan pemahaman akan masalah-masalah yang dihadapi India. Barangkali masalahnya dengan RRC, kecenderungannya yang kadang-kadang kita lihat berbahaya dalam hubungannya dengan Uni Soviet, pengakuan yang diberikannya kepada rejim Heng Samrin yang ditunjang kekuatan militer Vietnam. Semua ini dalam keakraban mungkin tidak akan tampak asing lagi kepada kita.

Hubungan saling pengertian dan akrab antara Indonesia dan Pakistan serta India adalah penting, karena dari lingkaran Asean, anak benua India tinggal selangkah lagi saja, dan karena Indonesia, Pakistan dan India dapat bersama-sama berperan positif dalam menegakkan kembali prinsip-prinsip non blok dalam Gerakan Non Blok yang kini sedang menghadapi masalah.

DENGAN sedikit gambaran di atas, dapat kiranya kita lihat kenyataan-kenyataan yang mungkin sekali berhubungan dengan tugas Presiden, dan dengan demikian kita dapat memberikan dukungan rohani dari Tanah Air. (DTS)

Jakarta, Suara Karya

Sumber: SUARA KARYA (29/12/1980)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 752-753.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.