PRESIDEN BERTEMU KONGLOMERAT [1]
Seattle, Media Indonesia
Soeharto Sabtu malam pukul 19.30 waktu setempat (Minggu, pukul 04.00 WIB dini hari), menghadiri jamuan santap malam yang diselenggarakan sekitar 100 konglomerat dari Amerika Serikat dan Indonesia. Mereka yang tergabung dalam kelompok United States ASEAN (USASEAN) Council for Business and Technology itu, antara lain tampak hadir Peter Bijur, wakil Presiden senior Texaco, konglomerat minyak di AS dan AN Crownover, pimpinan pusat Esso-perusahaan yang bergerak dalam pengilangan millyak sedunia yang juga sempat terjun dalam pengilangan di Pulau Natuna.
Dari Lippo Group tampak Direktur Eksekutifnya Charles Dequeljde, mewakili Lippo Group Indonesia James T Riady, Wakil Presiden Boeing untuk kawasan Asia Pasifik RD King dan perwakilan Departemen Perdagangan AS Nancy Adam. Tampak juga Peter Gontha dari Bimantara, Direktur Danayasa Tommy Winata, Menlu Ali Alatas, serta M Manimaren dari Texmaco Group.
Acara serupa ini juga pernah diadakan ketika Presiden berada di New York setelah menyampaikan pidato di depan sidang Majelis Umum PBB, September 1992 lalu.
Wartawan Media Retno Indarti dan Muchlis Hasyirn melaporkan pertemuan ini berlangsung di Sheraton Hotel, salah satu hotel berbintang lima berlian yang terletak di 1400 Sixth, Avenue, Seattle. Tiga blok dari Hotel Four Seasons, tempat Presiden bermalam selama di Seattle.
Sebelum jamuan dimulai para pengusaha yang tergabung dalam US-ASEAN Council for Business and Technology itu sempat menyampaikan pernyataan tertulis kepada Presiden Soeharto, di antaranya mengenai kasus kematian buruh Marsinah. Dalam pernyataannya itu mereka menyatakan prihatin.
Selain itu dari catatan yang disampaikan kepada Kepala Negara juga menyinggung soal Generalized System of Preference (GSP) yang dikaitkan dengan masalah perburuhan di Indonesia yang dianggap masih belum tuntas.
Sementara itu Presiden Soeharto yang menyampaikan pidatonya sebelum santap malam, selain mengulas tentang pertemuan APEC, juga menjelaskan perkembangan yang dicapai Indonesia selama seperempat abad terakhir, yang setara dengan perkembangan yang dialarni negara-negara APEC lainnya.
Saat ini, ujar Presiden, Indonesia telah mencapai kemajuan ekonorni yang tinggi melainkan pengelolaan ekonomi yang hati-hati.
“Kami telah dapat mengurangi in:flasi sampai di bawah 10% dan telah memperluas kesempatan ekonomi bagi rakyat serta mencapai kemajuan yang berarti dalam mengurangi kemiskinan,” katanya.
Presiden Soeharto hari ini dijadwalkan meninggalkan Seatle menuju Wina Austria untuk menginap satu malam sebelum melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Republik Islam Iran.
Sumber: MEDIAINDONESIA(22 /ll/1993)
______________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 606-607.