PRESIDEN BERTOLAK KE SENEGAL

PRESIDEN BERTOLAK KE SENEGAL[1]

Jakarta, Media Indonesia

Presiden Soeharto menurut rencana Kamis (19/11), akan bertolak menuju Dakkar Senegal untuk menghadiri KTT III G-15 yang berlangsung 20-23 November. Menteri Sekretaris Negara Moerdiono mengemukakan sesudah menghadiri KTT III G-15, Kepala Negara akan melanjutkan kunjungan resmi ke Paris, Prancis hingga 26 November. Selain di Dakkar, Presiden juga akan menerima beberapa kepala negara/kepala pemerintahan antara lain dengan PM India Narasimha Rao, tuturnya kepada wartawan di Istana Merdeka kemarin.

Dalam kunjungan resmi di Paris, kata Mensesneg, Kepala Negara akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis Francois Mitterrand. Di Paris ini, ujarnya, Presiden akan membicarakan berbagai hal dengan Presiden Mitterrand terutama bagi peningkatan hubungan kedua negara.

Selain itu, menurut Mensesneg, Kepala Negara akan menjelaskan hasil-hasil KTT X Gerakan Non Blok di Jakarta awal September lalu khususnya mengenai isi dan semangat Pesan Jakarta.

Menurut Moerdiono, hal lain yang akan menjadi agenda pembicaraan kedua kepala negara adalah masalah bagaimana menghidupkan kembali dialog Utara-Selatan secara konstruktif dan soal energi dan lingkungan.

Sementara Presiden Mitterrand, ungkapnya, mengusulkan dibicarakannya masalah demokratis PBB. Presiden akan disertai Ibu Tien Soeharto Menko Ekuin Radius Prawiro, Menlu Ali Alatas dan Mensesneg. Presiden dan rombongan akan bertolak Kamis, pukul 20.00 WIB dengan menggunakan pesawat DC 10 Garuda Indonesia.

Dubes Baru

Sementara itu Presiden Soeharto kemarin menerima surat-surat kepercayaan dua Duta Besar baru masing-masing dari Sudan dan Senegal di Istana Merdeka. Ketika menerima surat-surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Senegal Aladji Amadou Thiam, Kepala Negara mengatakan turut berbesar hari menyaksikan peranan negara Itu dalam upaya mewujudkan kemajuan dan stabilitas di Afrika Barat.

Sementara ketika menerima surat-surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Sudan Salih Abdu Salih Mashamoun Presiden mengharapkan hubungan persahabatan kedua negara yang telah terbina erat dapat lebih ditingkatkan lagi.

Sumber: MEDIA INDONESIA (18/11/1992)

_______________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 461-462.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.