PRESIDEN BUKA 5 PROYEK BARU TMII
Presiden Soeharto dengan memukul kentongan, Minggu pagi, membuka resmi lima proyek baru di Taman Mini Indonesia lndah, yaitu: Museum Indonesia, Paviliun Timor-Timur, Taman Kaktus, Pameran industry kecil dan ”Taman Mini Emporium".
Peresmian itu dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun V TMII tersebut. Acara berlangsung di depan Museum Indonesia, dihadiri Wakil Presiden Adam Malik dan nyonya, menteri-menteri Kabinet Pembangunan dan duta-duta besar negara sahabat.
Museum Indonesia dibangun dengan arsitektur tradisional Bali, dikelilingi pagar tembok dengan pintu-pintu gerbang yang mirip candi Bentar (candi kurung). Terdapat taman yang luas dihiasi patung-patung dari cerita Ramayana.
Bangunan utama museum berdiri dengan lantai seluas 1.499 meter persegi. Bangunan utama iniberlantai tiga ditambah dengan lantai peranginan atau ‘tumpang atas’ yang beruk:uran luas 100meter persegi. Bangunan yang menyerupai pura Bali itu dilengkapi pula dengan beberapa bangunan lain, seperti Balai Panjang, Balai Bundar, Balai Kambang, Balai Taksu yang di dekatnya ada tempat persembahyangan, Balai Bengong, Candi Bentar dan Kori (pintu) Agung.
Rumah adat TimorTimur yang juga diresmikan Presiden Soeharto merupakan anjungan (rumah adat) yang mewakili daerah propinsi ke 27 di wilayah RI. Rumah adat inidiambilkan dari model rumah adat di Lautem, dengan luas bangunan 144 meter persegi, sedang tingginya 27 meter.
Selesai memukul kentongan kayu, Presiden kemudian menandatangani empat buah prasasti. Pagi itu, sebagaimana tamu-tamu lain, Presiden mengenakan baju batik lengan panjang, tanpa mengenakan tutup kepala.
Dengan diiringi para tamu yang hadir, Presiden bersama Nyonya Tien Soeharto masuk ke Museum Indonesia. Tampak mendampingi nyonya Herawati Diah yang menjabat sebagai kordinator pengisian museum tersebut.
Cinta Tanah Air
Presiden Soeharto dalam sambutannya mengatakan manfaat TMII antara lain sebagai sarana pendidikan masyarakat, terutama untuk lebih mengenal rasa cinta terhadap tanah air. Ini merupakan bagian dari pembangunan bangsa.
‘Karena hanya bangsa yang mencintai tanah airnya akan dapat mengatasi segala macam kesiilitan dan rintangan yang dihadapi oleh negara dan bangsanya," kata Presiden.
Selanjutnya dikatakan, dengan melaksanakan pembangunan kita berjuang untuk merasakan kehidupan yang lebih baik, yang lebih maju dan sejahtera.
"Akan tetapi pembangunanjuga banyakmasalah dan rintangannya.”
Diakui, “pembangunan tidak selamanya dipenuhi sukses-sukses dan kegembiraan, pembangunan tidak jarang diselingi ketidak berhasilan, mungkin juga kekecewaan-kekecewaan. Namun dikatakan, pembangunan harus berjalan terus, sebab dengan pembangunan kita dapat mengejar cita-cita nasional dan cita-cita kemerdekaan."
Mengenai TMII, Presiden Soeharto mengatakan:
"Di taman inilah kita dapat memperkaya rohani kita, membangun jiwa masyatakat. Karena ikut memberi isi kepada pembangunan jiwamasyarakatkita itu, maka saya gembira sekali menyaksikan terns bertambah banyaknya isi taman ini,"katanya.
"Di taman inikita dapat mengenal diri kita sendiri sebagai bangsa yang besar, yang tinggi dan beraneka warna kebudayaan dan adat istiadatnya, yang telah melampaui pertumbuhan sejarah yang panjang."
"Dengan adanya museum Indonesia, berarti bertambah pula kekayaan dan pengetahuan mengenai kebudayaan dan sejarah bangsa. Pendalaman sejarah dan kebudayaan bangsa jelas sangat perlu untuk mempertebal rasa percaya diri sendiri dan harga diri untuk memperkokoh pertumbuhan bangsa," tuturnya. (DTS)
…
Jakarta, Merdeka
Sumber: MERDEKA (21/04/1980)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 964-965.