PRESIDEN BUKA COMMANDER’S CALL: KORUPSI SUATU MASALAH NASIONAL JG GAWAT

PRESIDEN BUKA COMMANDER’S CALL: KORUPSI SUATU MASALAH NASIONAL JG GAWAT [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Presiden Soeharto hari Senin menjerukan kepada anggota Angkatan Bersendjata, agar membatasi dalam tjara hidup dan tingkah laku sehari2 dan menjesuaikan diri pada keprihatinan rakjat.

Tjara hidup jang berlebihan demikian, malah menimbulkan kesan dan prasangka bagi masjarakat bahwa jang bersangkutan telah melakukan tindak korupsi atau penjelewengan lainnja.

Hal itu dikatakan Presiden ketika ia dalam Commander’s Calls di Djakarta dalam kedudukannja sebagai Menteri, menjinggung masalah korupsi.

“Hiduplah jang wadjar dan tidak berlebih2an dan djagalah diri pribadi utk tidak melakukan tindakan2 korupsi, penjelewengan dan penjalahgunaan kekuasaan”, demikian diserukan djuga.

“Korupsi tidak hanja dilakukan oleh anggota ABRI sadja, namun tindakan itu berapapun djumlahnja sudah untuk mendjatuhkan nama seluruh ABRI”. Masalah korupsi itu oleh Presiden sebagai masalah nasional jg berat dan ditanggulangi segera. “Pemerintah” demikian dikemukakan, “sedjak semula telsh mengambil langkah2 jang penting”.

Dalam hubungan ini diketengahkan adanja Komisi – 4 jang dibentuk beberapa waktu jl. sebagai unsur bantuan Presiden dalam usaha memberantas korupsi.

“Angkatan Bersendjata diminta membantu pelaksanaan tugas Komisi – 4 itu dengan penuh kesadaran agar dapat tertjapai tudjuannja”, demikian diserukan djuga.

Sementara itu kepada semua panglima dan komandan ABRI serta seluruh anggotanja, baik dipusat maupun didaerah, diinstruksikan agar benar2 melaksanakan petundjuk2nja itu.

Presiden Soeharto mengatakan, bahwa tanpa landasan Pantjasila dan Undang­-Undang Dasar 1945 Indonesia akan dapat djatuh kembali dalam bentuk2 penjelewengan dalam kehidupan demokrasi seperti jang pernah dialami dimasa2 jg lampau.

Berbitjara pada pembukaan Commander’s Call ABRI di Djakarta dalam kedudukannja sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan, ia memperingatkan bahwa oleh karenanja pemilihan umum jg akan datang ini harus mendjamin tetap dipeliharanja Pantjasila dan Undang2 Dasar 1945.

“Pemilihan Umum”, demikian dikemukakan lebih landjut, “bukanlah suatu tudjuan melainkan hanjalah alat untuk mentjapai tudjuan dari pada kehidupan demokrasi”.

Comamander’s Call jang diikuti oleh semuja panglima dan pedjabat2 ABRI dari seluruh Indonesia akan berlangsung selama tiga hari dgn instruksi Men Hankam/Pangab pada tgl 25 Feberuari malam digedung KONI.

Dalam atjara Commander’s Call tsb. Ketua Bapenas telah mendjelaskan mengenai Pelita, selandjutnja Intel Umum Hankam memberikan pendjelasan2 Wapangab jang pada pembukaan tidak hadir karena sakit akan membitjarakan mengenai konsolidasi ABRI ditindjau dari aspek Hankam dan aspek sosial politik.

Selandjutnja pada hari kedua Ass. I Kopkamtib akan menjampaikan hal2 mengenai intel Chusus Pemilu, dan pendjelasan mengenai pelaksanaan Pemilu oleh Mendagri, Ass. 5 Kopkamtib mengenai pola pengamanan Pemilu dan dilandjutkan dgn pendjelasan chusus mengenai Pertamina.

Dalam rangka Commander’s Call djuga diadakan rapat Kopkamtib bertempat diaula Dep. Hankam jang meliputi pula pengamanan Pemilu dan pembangunan jang harns tetap berdjalan dgn baik pada waktu pelaksanaan pemilu nanti.

Dalam rangka Commander’s Call ini diselenggarakan pula tournamen Golf dengan perebutan Piala Commander’s Call Cup jg akan disampaikan oleh Men Hankam/Pangab.

Commander’s Call ALRI

Commander’s Call dilingkungan AL direntjakan akan diselenggarakan di Bumi Tjipulir, Kebajoran Lama, selama 2 hari dan dimulai Sabtu tgl. 27 Februari jad.

Commader’s Call ALRI itu diselenggarakan dan disesuaikan dgn Commander’s Call ABRI jang kini berlangsung, dan akan diikuti oleh segenap Panglima Kodamar dan Panglima Komando Utama ALRI disamping Perwira Staf dilingkungan Markas Besar ALRI. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (24/02/1970)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 550-552.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.