PRESIDEN BUKA PERKEMAHAN PRAMUKA: SIAPKAN DIRI UNTUK IKUT TENTUKAN PERUBAHAN MASYARAKAT

PRESIDEN BUKA PERKEMAHAN PRAMUKA: SIAPKAN DIRI UNTUK IKUT TENTUKAN PERUBAHAN MASYARAKAT

 

 

Purbalingga, Kompas

Presiden Soeharto menyerukan agar anggota Pramuka mempersiapkan diri menjadi generasi yang ikut menentukan arah perubahan dan perkembangan masyarakat. Sebab dunia dan sejarah manusia juga selalu berubah, berkembang, dan mengalami kemajuan, berkat karya manusia.

Presiden menegaskan hal itu ketika membuka perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) tahun 1990 hari Sabtu di Desa Bantar barang Kecamatan Rembang, sekitar 25 km timur Kota Purbalingga, Jateng.

PWN 1990 yang berlangsung di desa tempat kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman itu diikuti 6.417 anggota Pramuka Penegak dan Pandega putra-putri dari 27 propinsi. PWN ini juga diikuti oleh utusan kepanduan diri beberapa negara. Pelaksanaan PWN terbagi dalam tiga rotasi yang masing -masing terdiri dari sekitar 2.000 anggota Pramuka yang melakukan kegiatan selama satu minggu.

“Sebagai anggota Pramuka, kalian hams memasang niat dan memantapkan tekad untuk menjadi insan-insan pembangunan yang penuh keyakinan, menyingsingkan lengan baju dan memeras keringat menyumbangkan karya untuk kebesaran bangsa dan negara,” tandas Presiden. Menurut Kepala Negara, sebagian dari anggota Pramuka adalah generasi yang lahir dan meningkat remaja pada masa Orde Baru. “Kalian tumbuh dan berkembang di tengah tengah bangsa yang sedang mengerahkan segala daya dan upaya untuk pembangunan. Kita semua sadar bahwa pembangunan adalah upaya yang tidak pernah mengenal berhenti dan hams dilakukan terus menerus dari generasi ke generasi.”

Untuk itu ia mengharapkan agar melalui PWN, anggota Pramuka berusaha melatih diri sebagai pewaris dan penerus bangsa. “Berjanjilah pada diri sendiri, bahwa kalian akan membina diri sebaik-baiknya untuk menjadi putra bangsa yang akan mengisi masa depan dengan kerja keras dan karya besar,” demikian Presiden.

 

Tujuan PWN

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Mashudi mengatakan, salah satu tujuan PWN adalah untuk membina dan mengembangkan mental, fisik, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan para anggota

Pramuka. Melalui berbagai kegiatan nyata, diharapkan hasilnya akan berguna bagi masyarakat di sekitar lokasi PWN. Selama PWN para peserta antara lain akan melakukan kegiatan penghijauan dan penanaman tanaman produksi seluas empat hektar, pembangunan saluran irigasi, pembangunan los pasar, peningkatan jalan desa, serta berbagai kegiatan fisik lainnya.

Seusai menyaksikan tarian massal, Presiden dan Ny.Tien Soeharto didampingi antara lain Mendikbud Fuad Hassan, Panglima ABRI Jenderal Try Sutrisno, Menteri Pertanian Wardoyo, Menpora Akbar Tanjung, Menteri Kehutanan Hasjrul Harahap dan Gubemur Jateng Ismail, sempat meninjau lokasi perkemahan para pramuka.

Seusai itu Presiden Soeharto menandatangani prasasti, sementara Ny. Tien Soeharto membuka selubung berwarna kuning yang sebelumnya menutup patung pandu Soedirman.

 

Hujan

Lokasi PWN di Desa Bantarbarang itu sejak beberapa hari terakhir terus diguyur hujan. Sampai Sabtu sore kemarin, hujan masih tetap turun. Keadaan lokasi perkemahan Pramuka Penegak dan Pandega Putri yang menempati bekas daerah persawahan terasa menyedihkan karena sangat becek.

Menurut Mashudi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, para pramuka putri terpaksa dipindahkan ke rumah-rumah penduduk dan gedung sekolah dasar. Masalah prasarana mandi cuci dan kakus yang kurang memenuhi syarat juga dikeluhkan oleh banyak peserta.

 

Sumber : KOMPAS (24/06/1990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 624-626.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.