PRESIDEN: CARl MASUKAN HAJI, POSITIF ATAU NEGATIF
[1]
Jakarta, Republika
Presiden Soeharto memerintahkan Menteri Agama Tarmizi Taheruntuk mencari sebanyak mungkin masukan demi suksesnya penyelenggaraan haji tahun depan. Selain itu, Presiden juga meminta dilakukannya pendekatan urusan haji ke organisasi organisasi keagamaan.
“Presiden mengharapkan kita untuk mencari masukan sebanyak mungkin, baik yang positif maupun negatif,” kata Menteri Agama Tarmizi Taber kemarin, seusai melapor soal selesainya seluruh penyelenggaraan haji ’95, kepada Presiden di Istana Merdeka.
Sesuai arahan tersebut, kata Menag, pihaknya akan mengadakan pendekatan kepada para ulama serta lembaga-lembaga Islam yang telah berpengalaman melayani calon haji. Namun, katanya, sekali pun umumnya lembaga-lembaga itu mengirimkan calon hajinya dengan baik, tapi ada juga yang nakal.
MenteriAgama menuturkan, sebagian anggota Tim Pembimbing Ibadah Haji (TPIH) dan Tim Petugas Haji Indonesia (TPHI) terdiri atas ulama serta wakil-wakil lembaga Islam. Dengan demikian, mereka diharapkan bisa memberikan masukan yang bermanfaat bagi pelaksanaan ibadah haji. Proses pengiriman haji tahLm ini, diakui Menteri, mengalami sedikit keruwetan. Karena itulah, di tengah proses penyelenggaraan haji, seluruh petugas bertekad melangsungkan pemulangan haji, mulai 15 Mei hingga 12 Juni, dengan aman dan lancar.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar.”
Selain arahan tadi, menurut Tarmizi, Presiden Soeharto kembali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Raja Fahd dan seluruh pejabat Saudi atas pelayanan mereka yang maksimal terhadap para calon haji, termasuk yang berasal dari Indonesia. Dari sekitar tiga juta orang jamaah haji, satu juta berasal dari luar Saudi sendiri, dan sekitar 196.546 orang dari Indonesia. Tannizi mengatakan pula, jamaah haji Indonesia yang meninggal mencapai 540 orang atau 0,27 persen. Pada 1994, jamaah yang meninggal dunia 640 orang dari jumlah haji 158.000 orang. Selain masalah haji , kepada Presiden , Menag juga melaporkan hasil kunjungannya ke Kanada dan Amerika Serikat. Di Kanada, ia menandatangani kerjasama dengan Mc Gill University. Lewat program lanjutan ini, dosen-dosen lAIN akan dididik di Universitas Mc Gill, Kanada, selamakurun waktu 1995-2001. (ahd)
Sumber : REPUBLIKA ( 24/06/1995)
___________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 501-502.