PRESIDEN: DAKWAH HARUS MAMPU JAWAB KEMISKINAN

PRESIDEN: DAKWAH HARUS MAMPU JAWAB KEMISKINAN [1]

Jakarta, Republika

Presiden Soeharto berharap agar kegiatan dakwah mampu menjawab tantangan kemiskinan dan kemelaratan. “Perhatian ajaran Islam terhadap kemiskinan sungguh besar. Kemiskinan tidak dapat diatasi hanya dengan tablig, melainkan memerlukan tindakan nyata,” katanya.

Imbauan tersebut dilontarkan Presiden saat membuka Muktamar Dakwah Islam se-Asia Pasiflk di Istana Negara, Jumat, yang diikuti wakil 20 negara. Muktamar yang berlangsung hingga 24 September ini terselenggara berkat ketjasama pemerintah kerajaan Arab Saudi dengan pemerintah Indonesia. Sembilan pemakalah akan hadir, dan tiga di antaranya dari Indonesia. Dr. Amien Rais, Prof. Dr. Quraish Shihab, dan Prof. Dawam Rahardjo. Menurut Presiden, dakwah Islam harus mampu menjawab persoalan-persoalan besar yang dihadapi manusia -satu di antaranya adalah kemiskinan yang memang memperoleh perhatian sangat besar dalam ajaran Islam. Karena itu, Presiden berharap, Muktamar ini dapat merumuskan gagasan dan tindakan nyata untuk mengatasi kemiskinan yang masih melanda sebagian umat Islam di berbagai negara di kawasan Asia Pasiflk.

Dari sekitar 1 miliar umat Islam di dunia, kata Presiden, seperempat di antaranya tinggal di kawasan Asia Pasiflk. Perkembangan sosial ekonomi kawasan ini sangat dinamis. Namun, pada saat yang sama, sebagian besar umat Islam tersebut, menurut Kepala Negara, masih menghadapi masalah-masalah mendasar yang memerlukan pemecahan secara kon sepsional dan tindakan-tindakan nyata. “Karena itulah, Muktamar Dakwah Islam se-Asia Pasifik ini mempunyai arti yang sangatpenting, “kata Presiden. Dalam kaitan itu, Presiden mengingatkan pentingnya dakwah Islam menyerukan manusia untuk menuntut ilmu ke arab kemajuan. “Dakwah Islam harus mampu mendorong umat Islam, khususnya generasi muda, untuk lebih giat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi tantangan­ tantangan masa depan yang berat,”tegas Kepala Negara. Di bagian lain, Presiden mengingatkan bahwa wnat Islam di kawasan Asia Pasifik tidak hidup sendirian, melainkan bersama penganut-penganut-agama lain. “Hal ini membawa masalah tersendiri dan memerlukan penanganan yang tersendiri pula. Namun yang penting, di manapun umat Islam berada, mereka harus mampu menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara,”kata Presiden. Presiden mengingatkan ,wnat Islam perlu menyadari bahwa kemajemukan yang dihadapi bukan hanya kemajemukan agama, melainkan juga kemajemukan suku, bahasa, dan budaya. “Di tengah kemajemukan itu, umat Islam harus mampu menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi sekalian alam. Kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan yang melekat pada makna Islam harus dapat dirasakan umat-umat beragama yang lain.” Hadir pula memberi sambutan Menteri Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi Dr. Abdullah Abdul Muhsin At-Turki.

Sumber : REPUBLIKA (23/09/ 1995 )

______________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 536-537.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.