PRESIDEN: DAKWAH ISLAM TIDAK GUNAKAN KEKERASAN[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto menegaskan, agama Islam sama sekali tidak mengenal kegiatan dakwah yang memaksa apalagi menggunakan kekerasan, karena Allah SWT melarang dakwah yang hanya akan merugikan Islam.
“Kita menghindari dakwah yang memaksa, apalagi denganjalan kekerasan. Allah SWT mengajarkan kita bahwa dakwah yang demikian tadi akan memalingkan dari kebenaran Islam,” tegas Presiden di Istana Negara, Selasa ketika membuka Sidang Komite Dakwah Organisasi Konperensi Islam (OKI).
Pada acara yang dihadiri Menag Tarmizi Taber, Mendagri Yogie SM, Kepala Negara mengingatkan bahwa dalam dakwah harus tercermin wajah Islam yang penuh damai.
“Pemaksaan dan kekerasan bukan ciri dan contoh Islami. Allah telah memberi tuntunan dalam berdakwah yaitu Mauidhah hasanah; memberikan tuntunan yang lembut dan penuh senyum,” kata Presiden.
Kepada para pimpinan dan anggota berbagai lembaga dakwah di dalam anggota OKI ini, disebutkan bahwa pendekatan dakwah harus bersifat ramah, lemah Iembut, penuh kasih sayang dan bijaksana. ·
“Dalam semangat dakwah Islamiyah berdasarkan tuntunan Allah SWT yang demikian itulah kita galang kelja sama untuk mensyiarkan Islam dan memajukan ummat Islam di seluruh dunia,” kata Presiden.
Tak Alami Hambatan
Kepada para pimpinan dakwah dari luar negeri, Presiden Soeharto menjelaskan ketika Islam pertama kali masuk ke Indonesia, tidak mengalarni hambatan.
“Sampai saat ini dakwah Islamiyah tidak mengalami hambatan. Islam masuk ke negeri ini secara damai. Dan dikembangkan secara persuasif dan damai pula,” kata Kepala Negara.
Khusus mengenai kemajemukan yang sampai sekarang masih terjadi di Indonesia, Presiden menyebutkan, setiap umat beragama meyakini semangat “fastabiqul khairat”, berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan demi kemaslahatan bersama.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara mengemukakan pula pembangunan umat Islam dan bangsa-bangsa yang sedang membangun berada dalam suasana dunia yang memasuki babak baru.
“Untuk itu, dakwah Islamiyah perlu diarahkan untuk menyadarkan ummat akan bahaya kemiskinan, memupuk kesetiakawanan dan kepedulian sosial umat,” kata Presiden.
Sebelumnya, Sekjen 0Kl Hamid Algabid mengemukakan, pertemuan ke-9 ini bertujuan mendiskusikan dan bertukar pengalaman tentang cara-cara efektif guna mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi umat Islam di seluruh dunia. Ketika berbicara tentang masalah politik, Hamid Algabid menyebutkan OKI ingin terus mengusahakan terciptanya perdamaian di Afghanjstan, Somalia serta Kashmir. “Di Eropa, teljadi tragedi kemanusiaan yaitu di Bosnia yang selama tiga tahun terakhir inimengalami penderitaan, “katanya. T.EU02/PU03/RUl/15:53
Sumber:ANTARA(Ol/02 /1995)
_____________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 476-477.