PRESIDEN: GENERASI MUDA ASEAN PERLU TINGKATKAN KERJASAMA
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto menekankan pentingnya generasi muda ASEAN meningkatkan hubungan kerjasama dan saling pengertian untuk kepentingan masa depan bangsa masing-masing. Imbauan Presiden Soeharto itu dikemukakan ketika menerima Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan Singapura Goh Chok Tong di Bina Graha, Jakarta Kamis.
Goh, figur muda Singapura yang banyak disorot sebagai calon pemimpin Singapura era pos-Lee Kuan Yew itu, dalam pertemuan selama 40 menit itu juga membahas masalah ketahanan nasional, ekonomi. Pada kesempatan itu, Presiden Soeharto juga memberikan penjelasan secara terinci mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Goh ditemani beberapa pejabat tinggi Singapura dan Dubes Barry Desker, sementara Presiden Soeharto didampingi Menteri Keuangan JB Sumarlin.
Kepada pers, seusai pertemuan itu, Goh menyebutkan bahwa Presiden Soeharto sangat menekankan pentingnya kerjasama antara generasi muda di kawasan ASEAN, untuk saling meningkatkan pengertian di antara mereka dalam menyongsong masa depan.
“Saya juga menyampaikan pesan PM Lee (Kuan Yew) bahwa Singapura tetap memegang teguh pada kesepakatan yang dicapai antara Soeharto-Lee, tentang kerjasama kedua negara,” kata Goh.
Presiden Soeharto juga menyinggung masalah ketahanan nasional, tiap negara ASEAN dan berpendapat, ketahanan nasional itu akan menunjang pembangunan ekonomi di negara masing-masing. Kepala Negara juga secara terinci menguraikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Atas pertanyaan wartawan, Goh mengatakan Singapura perlu waktu untuk menyerap apa yang terkandung dalam Pancasila. “Kita punya suatu komite yang bertugas mempelajari nilai-nilai moral, kultur, dan sosial yang ada di banyak negara.”
“Singapura perlu waktu untuk membuat perbandingan sebelum mengambil sikap tentang sistem mana yang paling sesuai bagi bangsa Singapura,” demikian Goh.
Menurut Goh, dalam pembicaraannya dengan Presiden Soeharto itu sama sekali tidak disinggung soal hubungan RI-RRC.
“Hal itu sudah dicakup dalam pembicaraan Seoharto-Lee di Tokyo bulan lalu,” kata Goh menunjuk pada peristiwa pertemuan kedua kepala pemerintahan itu di Tokyo ketika menghadiri pemakaman Kaisar Hirohito.
Singapura, seperti ditegaskan Lee baru-baru ini, akan membuka hubungan diplomatik dengan RRC beberapa bulan setelah RI membuka hubungan diplomatik dengan negara tirai bambu itu.
“Masalahnya kini tinggal waktu saja,” kata Lee seperti ditegaskan kepada Presiden Taiwan Lee Tehg Hui di Singapura.
Goh juga menyatakan, kebijaksanaan ekonomi Indonesia cukup tepat dan sudah banyak menarik modal Singapura, lebih-lebih setelah ada deregulasi.
“Kami akan terus mendorong bank Singapura untuk lebih banyak menanarnkan modalnya di Indonesia,” kata Goh yang menilai deregulasi sebagai langkah pelonggaran ekonomi yang dapat menarik penanaman modal.
Hari Kamis itu, Presiden juga menerima Menteri Pertahanan Inggris, George Younger, yang didampingi Dubes lnggris Calvin White.
Presiden ketika itu didampingi Menhankam LB Moerdani. Belum diperoleh keterangan isi pertemuan itu.
Sumber : ANTARA (30/03/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 95-97.