PRESIDEN HADIRI KTT HAVANA
Presiden Soeharto akan menghadiri KTT Non-Blok tahun depan di Havana, Kuba, sebab konferensi itu adalah konferensi para Kepala Negara.
“Jadi tidak mungkin yang hadir di luar Kepala Negara,” kata Wakil Presiden Adam Malik, Selasa kemarin.
Berbicara dengan wartawan selesai pelantikan dan pengambilan sumpah lima orang Dubes Indonesia yang bam di Istana Negara, Adam Malik mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara pendiri Non-Blok.
“Pak Harto sangat gembira kalau bisa pergi, sebab iajuga ingin melihat Kuba yang indah itu,” kata Wapres.
Selain Indonesia, negara pendiri Non-Blok yang lain adalah Mesir, Sri Langka, Yugoslavia, India, Burma dan Kuba. “India sudah payah, Sri Langka ‘sakit perut’, jadi yang tinggal lagi Pak Harto,” kata Wapres.
”Nanti saya yang menjaga rumah, karena pertemuan di Kuba itu summit”, toh jadi yang akan hadir nanti pasti para Kepala Negara, termasuk Pak Harto. Atau kalau masih ragu-ragu ada Wakil summit,” kata Adam Malik, tanpa menjelaskan apa yang dimaksudkannya dengan wakil summit tersebut.
Ketika ditanya, bagaimana kalau situasi politik berubah nanti, Wapres mengatakan, bagi kita tidak perduli situasi politik itu. Karena kita mau lihat Kuba, jangan bicara soal situasi politik. Yang jelas konferensi di Kuba itu summit namanya, kata Wapres.
Akan diFilmkan
Wapres mengungkapkan sebuah buku karangan Ktut Tantri akan difilmkan dengan judul Revolt in Paradise. Sekarang pengarangnya sedang berada di Indonesia. Selain untuk menyegarkan kembali ingatannya tentang Indonesia, Ktut juga sudah rindu terhadap negara ini.
Pengarang wanita asing yang memakai nama Bali ini, sudah menemui Wapres dan sudah mendapat dukungan dari Presiden Soeharto.
“Saya sudah berikan semangat kepadanya,” kata Wapres.
Menurut Wapres, Ktut sudah mengadakan kontak dengan Hollywood, karena ia tinggal di sana sekarang. Kalau film ini nanti jadi, mudah-mudahan dapat mengalahkan The Massage.
“Bagi kita yang penting adalah, film ini merupakan propaganda Indonesia.” Demikian Wakil Presiden Adam Malik. (DTS)
…
Jakarta, Kompas
Sumber: KOMPAS (13/09/1978)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 712-713.