PRESIDEN HARAPKAN PENYELESAIAN SECEPATNYA MASALAH UMAT BERAGAMA [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengharapkan berbagai masalah intern serta masalah antarumat beragama dapat diselesaikan secara mendasar dan secepatnya sehingga tidak berlanjut dan tidak terulang lagi di masa mendatang.
“Di tingkat nasional, sudah banyak kemajuan dan kemajuan itu secara langsung menciptakan suasana segar. Namun di daerah-daerah tertentu masih terdapat beberapa masalah intern dan masalah antarumat beragama yang memerlukan penyelesaian intern,”kata Presiden di lstana Negara, Jumat.
Ketika menerima peserta Pertemuan Konsultasi Nasional Pimpinan Induk Gereja/Ketu sinode Gereja dan Perguruan Tinggi Kristen Protestan, Kepala Negara mengemukakan, penyelesaian berbagai masalah itu sebenarnya telah dilakukan baik oleh kepemimpinan umat beragama itu sendiri maupun pemerintah. Sementara itu, kesempatan bertemu dengan para tokoh agama itu dimanfaatkan kembali oleh Kepala Negara untuk menegaskan sikap pemerintah untuk tidak mencampuri urusan intern umat beragama.
”Campur tangan pemerintah-apalagi oleh umat beragama lain-dalam masalah intern umat beragama bukan saja bisa keliru tapi juga bisa menyebabkan timbulnya masalah baru,”kata Presiden yang didampingi Menteri Agama ad interim Saadilah Mursjid karena Menag Tarmizi Taber sedang sakit.
Kepala Negara kemudian berkata “karena itulah, kita menegaskan bahwa hak kebebasan beragama adalah hak yang paling azasi; bukan pemberian negara dan bukan pemberian golongan”. Sekalipun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan turut campur terhadap urusan intern umat beragama, Kepala Negara mengingatkan umat bahwa kemandiriannya itu tidak hanya harus dapat menyelesaikan masalah-masalah khas yang dihadapinya tapi juga bisa memberikan sumbangan kepada kehidupan nasional. “Tentu saja, otonomi ke dalam ini tetap dalam batas yang ditetapkan dalam hukum nasional dan hak umat beragama lainnya. ltulah makna yang dalam dari kehidupan kebangsaan kita,” kata Presiden. (T/Eu02/B/DN06 / 1/ 12/95 15:19/RU3)
Sumber: ANTARA ( 12/12/1995)
________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 559-560.