PRESIDEN HARI INI RESMIKAN TIGA PROYEK DI LINGKUNGAN DEPKES

PRESIDEN HARI INI RESMIKAN TIGA PROYEK DI LINGKUNGAN DEPKES[1]

 

Jakarta, Suara Karya

Presiden Soeharto dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional hari ini akan meresmikan tiga proyek penting di lingkungan Departemen Kesehatan (Depkes) sebagai bukti kepedulian pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan mempertinggi kualitas sumber daya manusia. Ketiga proyek yang akan diresmikan Kepala Negara itu adalah penggunaan Kartu Sehat bagi kalangan tak mampu, pencanangan dirnulainya Gerakan Jumat Bersih, serta peresmian, Rumah Sakit Haji Pondok  Gede Jakarta.

Melalui ke tiga proyek ini, pemerintah berkeinginan agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikrnati hasil-hasil pembangunan secara merata, terutama bagi kalangan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan yang seringkali luput dari jangkauan program pembangunan pemerintah. Upaya pencanangan penggunaan kartu sehat secara nasional, misalnya, adalah bukti konkret dari keinginan pemerintah tersebut dalam meningkatkan derajat kesehatan dari 27 juta penduduk Indonesia yang masih tergolong pra sejahtera. Penduduk ini tinggal di rumah berlantai tanah, kebutuhan makan minimal 3 kali sehari belum tentu terpenuhi dan tingkat pendidikan sangat rendah. Kebanyakan dari mereka ini hidup di daerah tertinggal dan hanya memiliki sedikit kesempatan dalam menikmati fasilitas pelayanan kesehatan.

Karenanya, Menteri Kesehatan dalam suatu kesempatan mengatakan, pemberian kartu sehat kepada anggota masyarakat di daerah tertinggal ini dimaksudkan agar mereka dapat memperoleh pelayanan kesehatan seperti dari bidan desa, puskesmas dan rumah sakit pemerintah secara cuma-cuma. Kartu ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota keluarga (keluarga batih) dan sepenuhnya dibiayai dengan bantuan dana pemerintah. Sedangkan penerima kartu sehat ini sendiri ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah daerah setempat.

Kartu ini hanya akan berlaku selama dua tahun. Dalam jangka waktu ini pemerintah berharap, para pemegang kartu selalu berada dalam keadaan sehat dan mampu bekerja sebaik mungkin sehingga taraf hidupnya meningkat menjadi keluarga sejahtera. Dengan demikian, dia dapat membayar dana pengobatannya sendiri dan mengalihkan penggunaan kartu sehat kepada orang yang lebih memerlukan.

Gerakan Jumat Bersih

Gerakan Jumat bersih berawal dari keinginan pemerintah untuk lebih membudayakan perilaku hidup bersih dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Melalui gerakan ini masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya dari meninggalkan kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan pola hidup bersih.

Diharapkan, melalui gerakan ini nantinya tidak ada lagi anggota masyarakat yang memanfaatkan sungai atau air kolam untuk berbagai keperluan, seperti mandi, cuci dan membuang kotoran. Masyarakat pun menjadi sadar pentingnya pembangunan jamban (kakus) keluarga yang dapat meminimalkan berjangkitnya wabah penyakit yang dapat membahayakan masyarakat.

Hal ini sangat berkaitan dengan masih tingginya penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan yang tidak sehat, yang banyak menderita penduduk Indonesia, khususnya balita. Misalnya, penyakit diare dan penyakit kulit.

Sedangkan, gerakan Jumat bersih ini sebenarnya mencontoh kegiatan yang dilakukan masyarakat di Lombok Barat. Masyarakat di Lombok Barat menggunakan motto Jumpa Berlian (Jumat pagi bersihkan lingkungan anda), dengan melaksanakan dialog langsung antara para tokoh agama dan ulama dengan masyarakat mengenai pentingnya kesehatan masyarakat dengan menjaga kebersihan. Kegiatan ini dilakukan pada saat shalat Subuh Berjamaah, Shalat Jumat beijamaah di setiap kecamatan pada saat diadakan gerakan safari Ramadhan. Inti gerakan Jumat bersih menyangkut empat hal y aitu kebersihan diri pribadi, kebersihan rumah, kebersihan lingkungan pemukirnan , serta kebersihan tempat-tempat ibadah dan tempat umum. Bila program Jumat bersih ini dilakukan secara penuh kesadaran maka dapat menciptakan lingkungan yang bersih sehingga kesehatan masyarakat menjadi lebih terjamin.

Rumah Sakit Haji

Diresmikannya Rumah Sakit Haji Pondok Gede Jakarta, berarti melengkapi RS Haji lainnya yang telah berfungsi di Medan, Surabaya, dan Ujung Pandang. Pendirian keempat rumah sakit ini berawal dari musibah Mina yang menirnpa warga Indonesia saat melakukan ibadah haji beberapa waktu lalu . Pemerintah Arab Saudi yang bersirnpati terhadap musibah ini kemudian memberikan bantuan dana pembangunan RS Haji di Indonesia. RS Haji Pondok Gede, sama halnya dengan dengan RS Haji lainnya dilengkapi berbagai sarana medis untuk operasi bedah, dan fasilitas poli umum, anak, kandungan dan spesialisasi lainnya. Selain itu, dilengkapi pula dengan sarana pelayanan rawat inap yang cukup layak.

Fungsi RS Haji ini sama dengan rumah sakit lainnya hanya dalam pelaksanaan ibadah haji, rumah sakit ini akan banyak dilibatkan. Dengan demikian, para calon Haji yang akan berangkat menunaikan ibadah haji berada dalam kondisi yang memuaskan.

Sumber: SUARAKARYA( 12/11/1994)

____________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 635-637.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.