PRESIDEN INDONESIA BERPIHAK PD NEGARA AFRIKA
Presiden Soeharto menegaskan, Indonesia tidak pernah ragu mendukung setiap perjuangan melawan penjajahan, agresi dan intervensi asing terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara.
“Kami senantiasa berpihak di barisan negara-negara Afrika dalam perjuangan menghapuskan sisa-sisa penjajahan khususnya di Namibia dan politik apartheid rezim Afrika Selatan,” kata Presiden Soeharto dalam pidatonya pada jamuan santap malam untuk menghormati Presiden Tanzania Alhaj Ali Hassan Mwinyi yang diselenggarakan di lstana Negara Selasa malam.
Presiden Tanzania beserta istri dan rombongan tiba di Jakarta Selasa siang dan akan berada di negeri ini sampai Jum’ at.
Soeharto mengatakan, Indonesia juga selalu berdiri di barisan bangsa Arab dan rakyat Palestina dalam perjuangan melawan Israel untuk memperoleh hak-haknya yang sah.
Dalam jamuan santap malam yang dihadiri oleh lbu Tien Soeharto, Wakil Presiden dan lbu Umar Wirahadikusmah itu, Presiden menyatakan pula, hubungan persahabatan dan kerja sama Indonesia-Tanzania tumbuh dan berkembang di atas prinsip-prinsip bersama yang dijunjung tinggi prinsip-prinsip itu yakni bahwa semua bangsa saling menghormati kedaulatan masing masing, tidak saling mencampuri urusan dalam negeri dan kerja sama konstruktip untuk kebaikan bersama.
Persamaan prinsip prinsip hubungan luar negeri dan persamaan cita-cita itulah yang telah melandasi hubungan dan kerja sama antara kedua negara di gelanggang internasional, seperti di PBB, Gerakan Non Blok dan berbagai forum internasional lainnya.
Presiden Soeharto menyatakan, perkembangan ekonomi dunia masih juga diliputi oleh ketidakpastian dan ketidakadilan. Menghadapi tantangan dunia seperti itu, maka kedua negara bersama-sama dengan negara negara yang sedang membangun lainnya dituntut untuk makin meningkatkan kerja sama khususnya dalam melaksanakan pembangunan.
Sebab disamping merupakan satu satunya jalan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan, maka melalui pembangunan itulah “Kita dapat memperkokoh kedaulatan kita dan memiliki ketahanan nasional.”
Ia mengatakan, dalam melaksanakan pembangunan akan besar manfaatnya bagi kedua negara untuk saling tukar-menukar pengalaman, saling belajar dan mengembangkan kerja sama.
“Saya melihat terbukanya kesempatan yang luas di depan kita ke arah itu yang perlu kita jajagi bersama,” kata Kepala Negara.
Kunjungan Presiden Tanzania ke Indonesia, dikatakan oleh Presiden Soeharto telah memberikan kesempatan kepada kedua negara untuk mengadakan tukar menukar pikiran baik mengenai masalah masalah bilateral maupun internasional.
Kunjungan Presiden Tanzania ini merupakan bukti penegasan kembali tekad kedua negara untuk mempererat tali persahabatan dan kerja sama, demikian Presiden Soeharto.
Kunjungan Presiden Tanzania, Alhaj Ali Hassan Mwinyi ke Indonesia adalah negara pertama di luar benua Afrika yang dikunjunginya semenjak ia menjadi Presiden.
Presiden Tanzania menurut rencana hari Rabu akan meninjau pabrik pesawat terbang IPTN di Bandung dan Kamis mengunjungi Medan untuk melihat peternakan Cipendawa. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (03/03/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 68-69.