PRESIDEN: INDONESIA KEMBANGKAN KERJASAMA DENGAN SEMUA BANGSA[1]
Nusa Dua, Suara Pembaruan
Presiden Soeharto mengatakan dunia saat ini sedang menata diri setelah berakhirnya perang dingin yang menguras begitu banyak dana, sumber daya, tenaga dan pikiran. Semua bangsa semakin memberi perhatian yang besar kepada pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial.
“Namun bukan berarti upaya bangsa-bangsa membangun masa depan yang lebih makmur dan lebih sejahtera beijalan mudah dan tanpa tantangan karena dewasa ini dunia belum menjadi tempat yang damai, adil dan aman,” kata Kepala Negara pada pembukaan Konferensi ke -50 International Federation of Airline Pilots Association (IFALPA) Kamis (23/3) pagi di NusaDua, Bali.
Menurut Presiden, Indonesia menanggapi perkembangan situasi dunia yang demikian dengan meningkatkan pembangunan dan mempererat kerjasama antar bangsa. Untuk itu Indonesia berusaha keras untuk meningkatkan memperdalam pembangunan. Indonesia juga berupaya keras mengembangkan kerjasama dengan semua bangsa, baik yang sedang membangun maupun yang telah maju, tanpa melihat sistem sosial politik yang dianutnya. “Kami percaya, melalui kerjasama antar bangsa, Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial sebagaimana dipesankan Pembukaan UUD 45 “ujar Presiden. Presiden mengemukakan sesuai dengan tuntutan zaman keijasama antar bangsa harus menjamin keadilan Intemasional dan memajukan semua bangsa. Dalam rangka mendorong saling pengertian dan kerjasama antar bangsa itu, Indonesia dengan giat mengembangkan pariwisata karena Indonesia meyakini, disamping meningkatkan pendapatan devisa negara dan membuka lapangan kerja, kegiatan pariwisata juga dapat mempererat hubungan antar bangsa.
Wisatawan
Kepala Negara mengungkapkan masih ban yak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan pariwisata. Namun, Indonesia yakin sejalan dengan meningkatnya, kegiatan pariwisata itu telah meningkatkan pula kegiatan angkutan udara. Indonesia yang luas dan terdiri dari belasan ribu pulau jelas banyak sekali memerlukan angkutan udara. Makin maju pembangunan di negara ini juga makin banyak angkutan udara yang diperlukan. Kami berbesar hati dewasa ini angkutan udara telah dapat menghubungkan pulau-pulau di Indonesia serta menghubungkan dengan bangsa lain.
300 Peserta
Sementara itu, Ketua Panitia Konferensi Amir Hamzah mengatakan, konperensi ini akan membahas antara lain, masalah industri penerbangan secara umum, keamanan penerbangan, kinerja penerbangan, operasional dan rancang bangun pesawat terbang, bandar udara dan sarana penunjangnya, analisis kecelakaan, dan klasiftkasi barang barang berbahaya. Konferensi dihadiri lebih dari 300 peserta dari 60 negara. (Mdk/127/M-IO)
Sumber: SUARA PEMBARUAN (23/03/1995)
___________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 205-206.