PRESIDEN: INDONESIA MEMBANGUN BUKAN UNTUK CARl PENGHARGAAN
Jakarta, Angkatan Bersenjata
PRESIDEN Soeharto hari Senin menyatakan Indonesia membangun bukan untuk mencari penghargaan dunia, melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya secara menyeluruh.
Kendati demikian, dalam petunjuknya ketika menerima Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Haryono Suyono di Bina Graha, Jakarta, ia menambahkan bahwa Indonesia merasa bersyukur jika usahausahanya dalam melaksanakan pembangunan mendapat penghargaan dunia.
Pemyataan itu dikemukakan kepala negara sehubungan akan diserahkannya penghargaan dari Lembaga Kependudukan PBB untuk Presiden Soeharto di New York, Amerika Serikat, Juni mendatang atas keberhasilannya menggerakkan program KB di Indonesia selama ini.
“Kita bersyukur kita dihargai dunia, dan kita bersyukur penghargaan itu akhirnya diberikan kepada kita berkat hasil-hasil yang ditunjukkan oleh partisipasi masyarakat serta semua pihak,” katanya sebagaimana dikutip Kepala BKKBN Pusat seusai diterima Kepala Negara.
Menurut Haryono Suyono, sehubungan akan diserahkannya penghargaan tersebut, Presiden juga berpesan kepadanya untuk mempersiapkan penjelasan selengkap-lengkapnya kepada masyarakat dunia tentang cara-cara Indonesia melaksanakan program KB.
Dalam kaitan itu, ia menekankan perlunya diungkapkan berbagai rangsangan yang diberikan oleh pemerintah kepada akseptor KB, misalnya pemberian beasiswa, pemberian bibit kelapa hibrida, serta dilakukannya secara terus menerus pertemuan dari hati ke hati antara Presiden dan Ibu Tien Soeharto dengan para akseptor KB.
Dengan penjelasan yang lengkap itu diharapkan dapat dihindari kemungkinan adanya salah tafsir di kalangan masyarakat dunia terhadap pelaksanaan KB di Indonesia, termasuk terhadap peran serta ulama di dalam program tersebut.
Kampanye Lingkaran Biru
Haryono Suyono menghadap Presiden untuk melaporkan berbagai perkembangan terakhir pelaksanaan program KB di Indonesia dewasa ini, antara lain tentang rencana kampanye program KB Lingkaran Biru secara besar-besaran 17 Maret mendatang di Jakarta.
Di samping itu, ia juga melaporkan rencana kedatangan 300 pasang akseptor KB Lestari dari berbagai penjuru tanah air ke Jakarta, yang akan diterima oleh Kepala Negara di Istana Negara 18 Maret mendatang.
Tentang hasil kunjungannya ke Pakistan Februari lalu, Haryono Suyono melaporkan kepada Presiden bahwa pemerintah Pakistan telah mengundang Menteri Agama dan para ulama Indonesia untuk berkunjung ke Pakistan guna ikut membantu pelaksanaan KB di sana dengan memberikan ceramah-ceramah.
Menurut Maryono, Kepala Negara mengizinkan Menteri Agama dan para ulama Indonesia untuk memenuhi undangan tersebut.
“Oleh karena itu, saya akan segera menghubungi Bapak Menteri Agama agar bersiap-siap,” demikian Kepala BKKBN Pusat.
Sumber : ANGKATAN BERSENJATA (07/03/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 797-798.