Presiden: KEKURANGAN DAN KELEMAHAN AKAN TERUS KITA PERBAIKI

Presiden: KEKURANGAN DAN KELEMAHAN AKAN TERUS KITA PERBAIKI[1]

 

Palangkaraya, Suara Pembaruan

Presiden Soeharto mengatakan, pembangunan yang kita laksanakan selama ini telah membawa kemajuan-kemajuan besar. Namun, kita tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan dan kelemahan. Kekurangan dan kelemahan ini akan terus kita perbaiki dengan mengerahkan segala kekuatan. Kepala Negara mengatakan hal itu pada pembukaan Perkemahan Wirakarya (PW) Tingkat Nasional 1995 yang berlangsung di Desa Bukit Rawi, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Sabtu pagi. Presiden mengatakan, kita menyadari bahwa sebagian anggota masyarakat kita terutama yang tinggal di pedesaan belum dapat menikmati sepenuhnya hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai. Masih jutaan rakyat kita yang hidup di bawah garis kemiskinan, walaupun dari tahun ke tahun jumlahnya terus menurun. Itulah sebabnya, kita akan terus bekerja keras agar jumlah penduduk miskin Iekas menurun, hingga hilang sama sekali. Presiden mengatakan kepada para peserta Perkemahan Wirakarya yang terdiri dari Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pandega (21-25 tahun) dari seluruh Indo­nesia itu, “Kalian mengetahui bahwa negeri kita ini dikaruniai dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.” Karena itu, kata Kepala Negara, kita memang wajib bersyukur atas semuakaruina tersebut. Namun, kalian juga harus menyadari bahwa kekayaan sumber daya alam itu tidak dengan sendirinya membuat bangsa kita menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera. Banyak bangsa lain yang lebih maju dan lebih makmur, meskipun sumber daya alam yang dimiliki tidak sebanyak sumber daya alam kita. Kemajuan dan kemakmuran yang mereka capai itu, dihasilkan oleh sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas. Jika bangsa kita yang memiliki sumber daya alam yang melimpah itu mampu kita padukan dengan sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas, kita pasti dapat dengan cepat menyusul mereka, menjadi bangsa yang maju, makmur dan sejahtera.

“Sebagai generasi penerus bangsa, kalianlah yang diharapkan akan menjadi manusia-manusia yang berkualitas itu. Kalian harus tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang berwawasan luas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki semangat kerja tinggi dan berdisiplin. Besar harapan saya agar Gerakan Pramuka tampil sebagai pelopor dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas tadi,” kata Kepala Negara.

Sungguh Tepat

Pada bagian lain sambutannya, Kepala Negara mengatakan, Perkemahan Wirakarya Tingkat Nasional Gerakan Pramuka kali ini agak khusus, karena berlangsung pada tahun peringatan setengah abad kemerdekaan bangsa kita .Tema yang dipilih adalah “Dengan semangat Lima Puluh Tahun Kemerdekaan Republik In­donesia. Gerakan Pramuka turut serta membangun desa-desa tertinggal.” Tema ini sungguh tepat. Sebab, sebagai tunas harapan bangsa, kalian harus menghayati arti kemerdekaan. Kemerdekaan nasional kita adalah milik kalian. Itulah sebabnya kalian diajak ikut membangun desa-desa, khususnya yang masih tertinggal, ujar Presiden. Kepala Negara mengatakan, Perkemahan Wirakarya Nasional kali ini sengaja diselenggarakan di sebuah desa, di tengah-tengah Pulau Kalimantan. Kehidupan di desa ini amat sederhana dan bersahaja. Keadaannya jauh berbeda dengan suasana di kota, apalagi suasana di kota-kota besar.

“Kahan yang datang dari kota hendaknya dapat merasakan kehidupan masyarakat desa yang sederhana dan bersahaja itu. Di dalam kesederhanaan itu masyarakat pedesaan menyimpan nilai-nilai luhur dan mulia yang patut kita jadikan teladan,” kata Presiden.

Presiden mengatakan, kehidupan masyarakat desa itu diliputi suasana persaudaraan, kegotongroyongan, kejujuran, kasih sayang dan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan urusan bersama. “Selama kalian berkemah di tempat ini, kalian dapat saling belajar untuk menghayati nilai-nilai luhur tadi sebagai bekal kalian dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Sebagai penegak dan pandega, kalian harus dapat menjadi teladan dalam berperilaku, terutama oleh adik-adik kalian yang lebih muda. Jadikanlah perkemahan ini sebagai wadah penggemblengan untuk mempersiapkan diri kalian menjadi generasi yang berguna baik bagi diri sendiri maupun bagi bangsa dan negara,”kata Kepala Negara. Perkemahan ini selain diikuti para peserta dari ke-27 provinsi, juga dihadiri beberapa pramuka dari negara-negara sahabat. Termasuk utusan dari Biro Kepramukaan Putra Sedunia kawasan Asia Pasifik yang berpusat di Manila, Filipina.

Sumber: SUARA PEMBARUAN (01/07/1995)

___________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 220-222.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.