PRESIDEN : KEMBANGKAN TERUS NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DI KALANGAN REMAJA Mbak Tutut Ketua Umum PP PMI, Prajogo anggota

PRESIDEN : KEMBANGKAN TERUS NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DI KALANGAN REMAJA

Mbak Tutut Ketua Umum PP PMI, Prajogo anggota[1]

 

Jakarta, Kompas

Presiden Soeharto mengharapkan agar nilai-nilai kemanusiaan, kebersihan dan kesehatan terus menerus dikembangkan di kalangan remaja.

“Kesadaran untuk menyalurkan rasa kemanusiaan remaja bangsa kita perlu dipupuk bersama, sehingga mereka siap siaga setiap waktu untuk membaktikan diri bagi tugas-tugas kemanusiaan.” demikian Kepala Negara dalam sambutan pada acara pengukuhan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PP PMI) 1994-1999 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu kemarin (7/12).

Menurut Presiden, pembinaan Palang Merah Remaja harus lebih ditekankan dan dikaitkan dengan penambahan jumlah tenaga sukarela PMI. Para anggota Palang Merah Remaja, kata Presiden, hendaknya terus dibina dan dikembangkan. Keterampilan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas kepalang merahan hendaknya selalu ditingkatkan.

“Untuk itu cabang-cabang Palang Merah Indonesia yang merupakan ujung tombak dalam pengamalan pelayanan, perlu terus diperkuat sehingga dapat mandiri dalam melaksanakan misi Palang Merah di daerah.” kata Presiden.

Kepala Negara juga menekankan perlunya organisasi PMI terus diperkuat ini antara lain disebabkan peristiwa-peristiwa yang memerlukan uluran tangan Palang Merah biasanya tidak terduga sebelumnya, baik waktu kejadian, sifat kejadian maupun besarnya bencana yang ditimbulkan. Hampir semua bersifat dadakan. Karena itu, untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya PMI harus memiliki kesiagaan tinggi. Keterlambatan dapat mengakibatkan penderitaan yang besar.

“Sebaliknya, kecepatan bertindak tepat dapat mengurangi penderitaan, malahan bisa mencegah jatuhnya  korban jiwa.” kata Presiden.

Mbak Tutut, Ketum PMI

Ketua Umum PP PMI terpilih yang dikukuhkan dalam acaraini adalah Ny. Siti Hardiyanti Rukmana yang akrab dipanggit Mbak Tutut. Ia dibantu lima orang ketua, yakni Yusuf Talib SH, Muhammad Muas, Faisal Tamin (Dirjen Bangda Depdagri), dr Sayoga Mph (Dirjen Yanmedik Depkes) dan Prof. Dr. Soedijarto (Dirjen Diklusepora Depdikbud). Sebagai Sekjen dr. Soesanto Mangoensadjito dan Bendahara Widarsadipraja.

Diantara para anggota PP PMI baru ini nampak nama-nama terkenal seperti pengusaha kondang Prajogo Pangestu, Mayjen TNI Moh Ma’ruf, Mayjen TNI Jauhari Nataatmaja. Menurut Mbak Tutut dipilihnya pengusaha besar Prajogo Pengestu dalam pengurus PMI ini antara lain untuk pengumpulan dana yang diperlukan.

“Tugasnya ngumpulin duit, itu tugasnya Pak Prayogo, jadi kita perlu orang-orang yang mau memberikan dana dan nantinya ngumpulin dana dari teman-teman lain.” ujarnya.

Dalam jumpa pers, Mbak Tutut juga mengatakan, pelantikan atau pengukuhan pengurus PMI ini mungkin sebelumnya belum pernah dilakukan oleh Presiden. Jadi kalau sekarang ini dilakukan, katanya, karena setelah Presiden melihat AD/ART PMI ternyata sangat berkaitan dengan pemerintah. Jadi apa pun yang dilakukan, PMI harus sejalan dengan program-program pemerintah dan dilaporkan kepada pemerintah.

“Sehingga kami menyimpulkan, PMI tidak bisa lepas dari pemerintah dan memohon pada Presiden untuk mengukuhkannya seperti di kepengurusan KONI.” ujar Mbak Tutut.

Mbak Tutut juga mengatakan, PMI merencanakan membantu daerah-daerah tertinggal yang belum sempat ditangani oleh pemerintah. Selain itu pelayanan transfusi darah akan ditingkatkan.

“Kami akan memperhatikan kesehatan dari para donor, pengumpulan darah-darahnya serta penyimpannya.” ujarnya.

Untuk menghadapi berbagai musibah dan bentuk pelayanan kemanusiaan lainnya, demikian Mbak Tutut, PMI harus punya dana abadi. Katanya kini sudah ada dana sekitar Rp.2,6 miliar dan itu akan dikembangkan lagi dengan mengetuk hati para pengusaha swasta.

Pengurus baru PMI berjumlah 23 orang ini adalah hasil Munas ke-16 yang diselenggarakan tanggal 29 sampai 1 Desember 1994. Munas juga memutuskan masa bakti ketua umum tidak lagi empat tahun tapi lima tahun. Munas juga telah memberi mandat pembentukan Dewan Pertimbangan PMI yang terdiri dari Azwar Anas (Ketua), Prof. Dr. lbnu Sutowo (Wakil Ketua) dan Dr. Suyono Yahya (sekretaris). Lima orang anggota Dewan Pertimbangan PMI adalah Yogie S Memet, Sujudi, Ali Alatas, Wardiman Djojonegoro, Endang Kusuma Inten Suweno dan Bustanii Arifin.

Sumber : KOMPAS (08/01/1995)

____________________________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 707-708.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.