PRESIDEN KEPADA KA BULOG : JAGA AGAR HARGA BAHAN POKOK TIDAK NAIK

Presiden Soeharto minta kepada Kepala Bulog Bustanil Arifin agar menjaga harga bahan-bahan pokok tidak naik. Untuk itu perlu operasi pasar diperbesar lagi.

Bustanil menerangkan hal itu, Rabu siang kemarin, di kediaman Presiden dijalan Cendana, selesai diterima presiden guna melaporkan hasil kunjungan kerjanya dari Australia dan AS.

Permintaan Presiden tersebut sehubungan dinaikkannya gaji pokok pegawai negeri, anggota ABRI serta pensiun sejak bulan Januari 1981 ini. Dengan dijaganya harga bahan-bahan pokok tidak naik, diharapkan kenaikan gaji pokok tersebut dapat dirasakan manfaatnya bagi yang menerimanya.

Seperti diketahui, dengan dinaikkannya gaji pokok itu, gambaran yang ada di sebagian masyarakat adalah harga bahan-bahan pokok akan rnendahuluinya naik.

Secara umum, Bustanil membantah gambaran ini. Namun ia mengakui bahwa untuk susu perah yang dihasilkan oleh KUD-KUD harganya naik per liternya, walaupun tidak banyak. Sementara itu sumber lain mengatakan untuk satu jenis gula, harganya juga telah naik, Rp.2000 untuk tiap karungnya.

Di Australia, Kepala Bulog teJah mengada kan perjanjian pembelian gandum sebanyak 600.000 ton untuk tahun ini. Diterangkan. setiap tahun kita membeli antara 600.000 sampai 700.000 ton gandum dari Australia.

Mengenai rencana pembelian gandum kualitas rendah, Bustanil mengatakan gandum kualitas rendah tersebut tidak tersedia lagi baik di Australia maupun di AS.

Sebelumnya direncanakan pembelian gandum kualitas rendah untuk pembuatan tepung terigu kualitas rendah bagi keperluan bahan perekat dan industri plywood.

Karena gandum kualitas rendah tidak lagi tersedia di pasaran, subsidi untuk tepung terigu bagi kebutuhan industri plywood terus dihentikan, kata Bustanil.

Ditanya pers tentang mobil-mobil untuk pemilu 1982 nanti, Bustanil yang juga sebagai kepala pengadaan dan perhubungan panitia pemilu pusat menerangkan bahwa untuk pemilu 1982 nanti, para pengawas penyelenggaraan pemilu disediakan sebuah kendaraan colt untuk setiap kecamatan. Bagi daerah kepulauan atau lainnya, disediakan sebuah perahu motor, setiap kecamatan, sebagai ganti kendaraan colt.

Para camat tidak lagi mendapat kendaraan, demikian pula tidak akan membuat kotak suara baru. Kecuali yang telah rusak, akan diperbaiki lagi. (DTS)

Jakarta, Berita Buana

Sumber: BERITA BUANA (18/01/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 345-346.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.