PRESIDEN: KOPASSUS HARUS MAKIN RENDAH HATI

PRESIDEN: KOPASSUS HARUS MAKIN RENDAH HATI[1]

 

 

Jakarta, Suara Pembaruan

Presiden Soeharto mengatakan kita bersyukur bahwa dewasa ini situasi internasional menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan baik dibidang politik maupun keamanan. Situasi dalam negeri juga bertambah mantap dan dinamis. Meskipun demikian, kita harus selalu siap dan waspada. Hal itu disampaikan Presiden Soeharto dalam sambutannya pada hari ulang tahun Ke-43 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dibacakan Panglima ABRI Jenderal TNT Feisal Tanjung di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, Rabu(19/4) pagi. Kepala Negara mengemukakan, selama ini Kopassus telah menunjukkan pengabdiannya yang besar kepada rakyat, bangsa dan negara. Kesatuan ini selalu tampil di depan dalam mengamankan dan membela negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dari segala ancaman dan tantangan, hambatan, gangguan serta rongrongan dari mana pun. Berbagai medan operasi di tanah air dan bermacam-macam operasi khusus telah dilaksanakan oleh Kopassus dan tugas-tugas tadi telah dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan dapat diselesaikan dengan gemilang. “Prestasi tadi hendaknya terus dipertahankan,” demikian dikemukakan Kepala Negara.

Rendah Hati

Pada kesempatan itu Presiden mengemukakan, prestasi yang gemilang yang dicapai oleh Kopassus jangan sampai membuat prajurit-prajurit kesatuan ini lupa diri. Sebaiknya prestasi tinggi dan kemahiran olah yudha serta pengalaman luas yang dimiliki kesatuan ini, hendaknya membuat prajurit Kopassus makin rendah hati. Untuk itu saya minta peringatan HUT sekarang ini juga digunakan sebagai sarana untuk mawas diri. Pada HUT ke-43 Kopassus itu hadir mantan Komandan Kopassus Letjen TNI (pur) Yogie SM, Mayjen TNI (pur) Soegito,Mayjen TNI (pur) Kuntara,Mayjen TNI Tarub, Brigjen TNI Agum Gumelar. Juga tampak hadir para Menteri Ginandjar Kartasasmita, Tarmizi Taher, Akbar Tanjung, Menhankan Jend (Pum) Edi Sudradjat, Kasum ABRI Letjen TNI Soeyono dan Komandan Kodiklat TNI AD Mayjen TNI Hendropriyono serta beberapa pejabat teras, dari MabesABRI dan ketiga angkatan dan Polri.

Keharuman Nama

Sementara itu, Kasad Jenderal TNI R Hartono menekankan, keharuman nama dan prestasi yang telah ditunjukkan oleh prajurit Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus) dalarn mengemban tugas sebagai bhayangkari negara dan bangsa, agar dijaga supaya tidak berkernbang menjadi sikap eksklusif, yang dapat rnelahirkan sikap takabur dan kesombon gan diri.

“Keunggulan dan keharuman nama yang telah menjadi kebanggaan setiap pr urit Kopassus dan bahkan segenap prajurit TNI Angkatan Darat tersebut hendaknya dijadikan pemacu untuk senantiasa tampil menjadi prajurit yang mampu mengamalkan jati diri prajurit sejati yang berlandaskan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit,” kata Kasad.

Peringatan HUT tersebut berlangsung sederhana dalam suatu upacara militer dengan Irup Kasad dan Komandan upacara Kol Inf Hany Pysand yang sehari-harinya Komandan Grup 3 Pusdikpassus yang berkedudukan di Batu Jajar Jawa Barat. Peragaan beladiri militer dan atraksi terjun payung bebas yang juga diikuti oleh beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan Thailand turut mewarnai peringatan tersebut.

Yang khas dalam HUT Kopasus kali ini selain dipakainya kembali “loreng darah mengalir ” oleh peserta upacara, adalah diangkatnya Kasad Jend TNI R Hartono menjadi warga kehonnatan Korps Baret Merah. Pengangkatan itu ditandai dengan penyematan wing kualifikasi Kornando, Pernakaian Baret Merah dan kopel/tali pinggang beserta pisaunya yang dilakukan langsung oleh Koman dan Kopassus Brigjen TNI Subagyo HS saat upacara.

Aman

Berkaitan dengan Pemilu tahun 1997 dan SU MPR 1998, Kasad lebih jauh mengatakan bahwa kedua event tersebut harus dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses serta menetapkan kesadaran rakyat dalam menggunakan hak dan memenuhi kewajibannya sebagai warga negara yang bertanggungjawab. Dalam hubungan ini, lanjut Kasad, prajurit Korps Baret Merah dengan bekal pengalaman dalam berbagai penugasan dan operasi baik di dalam maupun di luar negeri, agar dapat menjadi andalan untuk mengemban tugas pengamanan kegiatan nasional yang bersifat strategis itu, dengan senantiasa menggalang kerja sama dengan segenap satuan jajaran TNI AD dan segenap komponen bangsa.

Jenderal berbintang empat itu juga menekankan bahwa sebagai prajurit yang setiap saat harus siap untuk digerakkan ke segala penjuru penugasan, prajurit Kopassus harus terus menerus melatih kernampuan dan keterampilan serta memantapkan jati dirinya sebagai prajurit pejuang.

“Pemantapan kejuangan dan profesionalisme ini mensyaratkan latihan dan belajar serta tekad untuk berbuat yang terbaik, sehingga mampu menunjukkan kemahiran dan kehandalan sebagai prajurit Korps Baret Merah di daerah pangkalan, daerah latihan maupun daerah operasi.”

Sebagai bagian dari masyarakat, tambah Kasad, prajurit dan satuan Kopassus agar senantiasa ikut serta secara aktif dalam dinamika kegiatan masyarakat dan lingkungannya. Keterlibatan dalam kegiatan lingkungan ini, merupakan perwujudan nyata kemanunggalan ABRI -Rakyat yang akan memberikan dampak amat positifbagi tercapainya keberhasilan dalam rnengemban tugas sebagai kekuatan hankarn dan sospol. “Partisipasi dalam segala bentuk dinamika masyarakat tersebut hams disertai pula dengan sikap antisipatif, inovatif dan kreatif. sehingga dapat rnernbina kemampuan dan potensi masyarakat sebagai komponen pernbangunan yang terpercaya, “kata Kasad lagi.

Sumber : SUARA PEMBARUAN ( 19/04/1995)

___________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 424-426.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.