PRESIDEN: KOPERASI DITUMBUHKAN UNTUK MEWUJUDKAN PEMERATAAN DAN KEADILAN SOSIAL

PRESIDEN: KOPERASI DITUMBUHKAN UNTUK MEWUJUDKAN PEMERATAAN DAN KEADILAN SOSIAL

Presiden Soeharto menegaskan, koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional, dalam Repelita III makin ditumbuhkan sebagai salah satu jalur yang harus ditempuh untuk mewujudkan pemerataan dankeadilan sosial.

Kepala Negara mengemukakan hal itu dalam sambutannya pada peringatan Hari Koperasi 12Juli di Balai Sidang Senayan Jakarta, Sabtu.

Dalam menumbuhkan koperasi kata Presiden, prioritas diberikan pada koperasi­koperasi primer khususnya koperasi unit desa/BUUD karena sebagian besar rakyat tinggal di desa dengan kemampuan ekonomi dan permodalan lemah.

Juga karena pada masyarakat di desa2 itulah terdapat semangat kekeluargaan, semangat gotong-royong yang masih kuat, semangat yang mutlak diperlukan untuk pengembangan kehidupan koperasi, kata Presiden.

Ditandaskan, untuk mengembangkan kemampuan dan koperasi itu mutlak diperlukan dukungan, bantuan dan bimbingan dari pemerintah bahkan bantuan dan kerjasama dengan usaha2 ekonomi yang lebih kuat seperti perusahaan milik negara dan perusahaan milik swasta.

“Satu hal yang perlu diperhatikan dalam membina dan menumbuhkan koperasi adalah bahwa koperasi pertama2 harus merupakan gerakan dari masyarakat sendiri," kata Kepala Negara.

Bangkitkan Kesadaran Masyarakat

Presiden mengatakan, kesadaran kepercayaan masyarakat harus dibangkitkan bahwa dengan melalui koperasi sebagai wadah usaha bersama, mereka dapat lebih cepat maju dan penghasilannya dapat lebih meningkat, sehingga mereka pun dapat merasakan kehidupan yang lebih baik.

Menurut Presiden lambat laun koperasi harus dikelola secara modern dan memperhatikan hukum ekonomi yang rasional. Masalah2 ketatalaksanaan, keuangan, produksi, pemrosesan, pemasaran perlu terus ditingkatkan pengelolaannya dan keterampilannya.

"Untuk itu diperlukan latihan2 dan pendidikan dan juga diperlukan menejer2 koperasi dengan dedikasi yang tinggi dan keterampilan yang memadai."

Kepala Negara mengingatkan, lapangan hidup koperasi khususnya koperasi unit desa tidak terbilang luasnya.

“Jangan kita mengira bahwa sektor negara dan sektor swasta mampu menjamah seluruh kehidupan ekonomi dan pembangunan."

Presiden mengatakan, masih terbentang luas lapangan yang dapat ditangani oleh koperasi seperti pertanian, kerajinan rakyat, industri kecil, perikanan, pelayaran rakyat, angkutan di daerah dan perkotaan, listrik desa. Disamping itu berjuta2 petani kecil, nelayan, bengkel2 kecil dan banyak usaha "orang2 kecil" memerlukan uluran tangan dan pembinaan koperasi, kata Presiden.

"Jutaan yang kecil2 ini jika dibina dan ditumbuhkan, jika dikerahkan dan diarahkan pasti akan menjadi kekuatan yang luar biasa besarnya," demikian Kepala Negara.

Presiden mengatakan, cita2 mengenai kemajuan, kesejahteraan dan keadilan sosial akan dapat terwujud dengan cepat bila beribu2 desa telah berdiri KUD2 yang benar2 tangguh yang mampu memberikan peranannya dalam kehidupan ekonomi di desa2.

Dikatakan pula, jika pada permulaan BUUD/KUD memusatkan kegiatannya padalapangan pertanian, maka diharapkan BUUD/KUD ini tumbuh menjadi koperasi desa yang akan menangani semua kegiatan ekonomi dan kebutuhan pedesaan.

Jika semua desa telah memiliki koperasi yang kuat, maka koperasi benar2 akan menjadi kekuatan ekonomi nasional yang besar dan dapat diandalkan.

Presiden kemudian menyatakan kegembiraannya karena pada peringatan Hari Koperasi ke-23 tersebut dapat menyerahkan piagam dan hadiah2 bagi KUD dan koperasi yang terbaik prestasinya dalam tahun 1980.

KUD yang terbaik tahun inidiraih oleh "Nugroho" dari Kabupaten Kediri Jawa Timur dan Koperasi Pegawai Kotamadya Bandung menjadi koperasi terbaik tahun 1980.

Presiden mengingatkan, prestasi terbaik untuk seluruh Indonesia memang merupakan kebanggaan tersendiri, tetapi kepuasan yang paling dalam bagi setiap koperasi justru terletak pada penilaian anggota koperasi sendiri ialah bahwa koperasinya telah dapat memperbaiki kegiatan usaha dan kehidupan keluarganya.

Pada kesempatan yang sama Menteri Perdagangan dan Koperasi Radius Prawiro menyatakan, strategi pembangunan yang meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan sejak Repelita I, telah dapat mengembangkan Koperasi2 Unit Desa (KUD) di seluruh daerah pedesaan sebagai bagian dari pembangunan pedesaan, khususnya pertanian dan strategi ini telah memberikan hasil yang cukup memuaskan.

Dikatakan, sampai saati ni telah berdiri dan berfungsi 4.622 buah KUD di seluruh Indonesia dan 1.704 buah di antaranya aktif ambil bagian dalam program peningkatan produksi dan pengadaan pangan, 4 juta ton pupuk dan 16,5 juta kg/liter obat2an telah disalurkan melalui KUD sejak berdirinya pada tahun 1971.

Dalam rangka pengadaan pangan, demikian Menteri Radius, lebih dari 925 ribu ton ekuivalen beras telah dikumpulkan oleh KUD pada tahun 1980/81 saja, yang berarti sekitar 89% dari pembelian beras dari dalam negeri.

Bersamaan dengan itu kegiatan KUD telah diperluas dengan berbagai komoditi seperti cengkeh, kopra, palawija dll, penyaluran kredit seperti candak kulak dan akhir2 ini juga menyalurkan barang kebutuhan pokok rakyat khusus melalui KUD Model.

Di luar KUD; kata Menteri Radius lebih jauh, masih banyak koperasi jenis lain yang juga menempatkan diri dalam jajaran pembangunan yang jumlahnya 3 kali lebih jumlah KUD yang ada.

Koperasi ini meskipun tidak semuanya memperoleh peranan seperti halnya KUD-KUD, tetap memperoleh perhatian dan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang ada karena semua jenis koperasi secara bersama-sama harus merupakan kekuatan yang kokoh dan kompak dalam sektor koperasi yang ada saat ini akan merupakan sokoguru perekonomian nasional.

KUD dan Koperasi Terbaik

Pada peringatan HUT Koperasi di Balai Sidang Senayan itu, telah diserahkan hadiah-hadiah kepada KUD dan Koperasi (bukan KUD) yang dinilai terbaik berupa televisi, mesin tulis, sapi di samping piagam.

Terpilih sebagai KUD terbaik di seluruh Indonesia adalah KUD Nugroho dari desa Mragen, Kecamatan Purwosari, Kediri – Jatim. KUD Nugroho mendapat TV berwarna dan 5 sapi betina di samping piagam.

Nomor dua dimenangkan oleh KUD Sulahan dari Kabupaten Bangli, Bali. KUD terbaik nomor 3, 4 dan 5 masing-masing adalah KUD Sakata Taeh Sumatera Barat, KUD Kalooranta Sulawesi Utara dan KUD Kopta Kalimantan Timur. Kepada 18 buah KUD terbaik "harapan" diberikan piagam dan mesin tik.

Koperasi bukan KUD yang terbaik adalah Koperasi Pegawai Negeri Kodya Bandung yang menerima piagam, mesin tik dan sepeda motor Suzuki GT 100. Koperasi terbaik nomor 2 dan 3 masing-masing dimenangkan oleh Koperasi Setia Budi (wanita) Malang-Jawa Timur dan Koperasi Suka Maju Waitabula, Nusa Tenggara Timur.

Kedua koperasi ini mendapat hadiah sama berupa sepeda motor Honda CB 100 dan mesin tik. Kepada 20 koperasi terbaik "harapan" diberikan piagam dan mesin tik. (DTS).

Jakarta, Suara Karya

Sumber: SUARA KARYA (14/07/1980)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 783-786.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.