PRESIDEN LANTIK KASAD JENDERAL TNI RADEN HARTONO[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto di Istana Negara, Sabtu, melantik Jenderal TNI Raden Hartono menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar yang memasuki masa pensiun sejak 10 Februari 1995. Pada upacara yang berlangsung hanya sekitar 15 menit itu, Hartono yang dilahirkan di Pamekasan, Madura tanggal 10 Juni tahun 1941 berdiri tegap di hadapan Kepala Negara mulai saat pembacaan Keppres 07IABRI/1995 tertanggal 8 Februari 1995 oleh Sekmil Mayjen TNI Pranowo, hingga saat mengucapkan sumpah. Hartono yang menyandang bintang empat sejak tanggal 10 Februari mengucapkan sumpah yang antara lain berbunyi tidak akan memberikan sesuatu kepada siapa pun. Acara pelantik:an itu dihadiri pula lbu Tien Soeharto, Wapres Try Sutrisno dan lbu Tuti Sutrisno, Ketua MPR/ DPR Wahono, Ketua DPA Sudomo, Ketua Bepeka, JB Sumarlin serta sejumlah pejabat tinggi lainnya. Seusai acara pelantikan , para wartawan langsung mengerumuni orang nomor satu di lingkungan TNI-AD itu untuk mengajukan berbagai pertanyaan mulai dari alasan pengangkatannya hingga program kerjanya.
“Pengangkatan pejabat ABRI sama sekali tidak pemah dikait-kaitkan dengan masalah kesukuan ataupun proyek tertentu ,”kata Hartono ketika ditanya mengapa sebagai orang Madura diangkat menjadi pimpinan TNI-AD .
Hartono mengemukakan hal itu ketika ditanya apakah pengangkatannya itu berkaitan dengan pembangunan jembatan Surabaya- Madura dengan pembangunan kawasan industrinya. Ketika ditanya wartawan mengenai usianya yang telah mencapai 54 tahun, sehingga mungkin akan pensiun tahun mendatang pada usia 55 tahun seperti Wismoyo, sambil tertawa, ia berkata” saya belum bisa bicara apa-apa”. Pertanyaan ini diajukan para wartawan karena setiap perwira tinggi ABRI akan memasuki masa pensiun tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-55. Khusus tentang program kerjanya, Hartono secara diplomatis mengatakan belum dapat menjelaskannya karena hal itu baru akan dilakukannya setelah menerima memorandum dari Wismoyo tanggal l3 Februari pada acara serah terima jabatan.
“Namun, mudah-mudahan saya bisa melanjutkan apa yang telah dilaksanakan Pak Wismoyo,” kata Hartono .
Tentangjabatan sebelurnnya sebagai Kepala StafSospol Mabes ABRI, Hartono mengatakan, penunjukan pemerintah sebagai Kasad tidak berarti bahwa masalah sospol akan lebih menonjol dibanding masalah kemiliteran.
“Semua hal itu bagaikan mata uang logam yang bersisi dua. Mungkin saja pada satu saat, fimgsi sospol akan lebih menonjol dibanding fungsi hankamnya. Karena itu, semuanya tergantung pada situasi dan kondisi,”kata Hartono.
Sementara itu, Wismoyo sendiri mengatakan kepada pers bahwa pejabat baru ini diharapkan akan melanjutkan program-program kerjanya. “Kita ini kan mengikuti manajemen modern. Kalau pelaksanaan program apalagi yang bersifat konsepsional tidak di lanjutkan, maka itu berarti kemunduran,” kata Wismoyo yang baru-baru ini terpilih sebagai Ketua Umum KONI.
(T-EU-02/B/DN .Ol/11/02/95 13:05/re3)
Sumber :ANTARA(l l /02/1995)
_____________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 412-413.