PRESIDEN MINTA HKTI LEBIH BERPERAN ENTASKAN KEMISKINAN

PRESIDEN MINTA HKTI LEBIH BERPERAN ENTASKAN KEMISKINAN[1]

Jakarta, Antara

Presiden meminta Hirnpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) lebih beperan dalam mengentaskan kemiskinan terutama dipedesaan.”Presiden sangat menekankan peran HKTI dalam mengentaskan kemiskinan, “kata pengurus DPP HKTI Usman Hasan, seusai mendampingi Ketua Umum HKTI Muhammad Ismail menghadap Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Ketua Umum HKTI Ismail, didampingi pengurus HKTI pada kesempatan itu melaporkan basil Munas HKTI IV dan Kongres Tani Indonesia III pada Presiden. Lebih rinci Presiden menegaskan agar HKTI yang mempunyai ranting sampai di desa dan 283 cabang di seluruh Indonesia bisa berperan sebagai Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan bisa bekerjasama dengan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) dalam melaksanakan pembangunan.

“HKTI di tingkat ranting mempunyai kelompok yang namanya ‘Kuntum ‘,dan kelompok inilah yang bisa berperan sebagai KSM dan bekerjasama dengan LKMD,” kata Usman.

Ia mengatakan, kerja sama ini tidak saja dalam melaksanakan proyek dan program pemanfaatan Inpres Desa Tertinggal tetapi juga dalam penelitian dan perencanaan .

Dalam bidang penelitian Presiden meminta agar HKTI berperan untuk lebih menegaskan kembali kriteria yang tepat dan realistis tentang garis kemiskinan.

“Ada dua pendekatan dalam menentukan garis kemiskinan yaitu pendekatan kalori dan pendekatan pendapatan perkapita,”kata Presiden.

Presiden minta agar HKTI lebih realistis melihat apakah hal tersebut sudah cocok atau ada unsur lain yang perlu ditambahkan. Di bidang perencanaan, Presiden mengharapkan HKTI dapat mendampingi petani dalam mernilih usaha ekonorni yang tepat.

“Tidak mudah bagi petani miskin atau penduduk desa tertinggal untuk memilih usaha ekonomi yang tepat, mereka memerlukan tokoh pendamping, dan tokoh atau pimpinan HKTI di ranting dapat menjadi pendamping,” kata Presiden.

Usaha ekonomi yang tepat, kata Presiden, bukan berarti yang muluk-muluk dari segi teoritis, misalnya, kalau tidak cocok untuk tanam padi,jangan dipaksakan untuk bercocok tanam padi, mungkin untuk daerah-daerah tertentu lebih cocok jambu mente.

Program HKTI

Ketua Umum HKTI Muhammad Ismail mengatakan, Presiden memberi petunjuk agar dalam merumuskan program, harus praktis dan betul-betul terwujud di lapangan. Ismail mengatakan, untuk masa kerja HKTI periode 1993 -1998 ada sepuluh program yang diperas menjadi tiga program utama.

Program utama tersebut yang pertama, berperan serta mengentaskan masyarakat miskin dan konsolidasi organisasi, kedua, memantapkan dan mengambangkan agribisnis dan agroindustri, ketiga, memperkuat posisi tawar menawar petani terutama dalam memperoleh keadilan dan perlindungan hukum.

Pada kesempatan itu diserahkan tiga buah buku kepada Presiden Soeharto tentang basil Munas HKTI IV dan Kongres Tani Indonesia III. Buku tersebut berisi tentang araban, petunjuk dan makalah pidato para menteri dan pakar yang hadir di saat Munas dan Kongres. (T-PE10/16:30/DN02/22:38/RE2/  1/12/93 23:16)

Sumber: ANTARA(01/12/1993)

___________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 843-844

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.