PRESIDEN-PANGTI ABRI BUNG KARNO: DPR BUKAN ALAT DEMOKRASI LIBERAL [1]
Djakarta, Angkatan Bersendjata
Kita tidak memegang lagi “trias Politica”, demikian ditandaskan oleh Presiden/PANGTI ABARI/PBR Bung Karno pada upatjara pengambilan sumpah Ketua dan para Wakil2 Ketua DPRGR Rabu pagi kemarin di-Istana Negara.
Presiden mengamanatkan pula kepada Ketua dan para Wakil Ketua DPRGR itu, agar memegang teguh bahwa DPRGR bukan tempat penjelenggaraan demokrasi Liberal, atau demokrasi parlementer ala Barat.
Karena demikian PANGTI ABRI Bung Karno melandjutkan, dikalangan pemimpin2 kita, mahaguru2 kita, wakil2 rakjat kita, masih sadja berpikir bahwa kita ini berdiri diatas “trias Politica”.
Dalam hubungan ini, Presiden menegaskan, bahwa Republik Indonesia dalam revolusi ini tidak berdiri diatas “trias politica”
PANGTI ABRI Bung Karno mengingatkan lebih djauh, supaja DPRGR melaksanakan tugasnja sebagaimana di maksud didalam UUD 45.
Mengawali amanatnja Kepala Negara mengatakan lagi untuk kesekian kalinja “Saja tidak akan bitjara pandjang2 lagi, lagi, lagi. . ., Saja akan tutup mulut seribu bahasa”.
Pada upatjara jang dihadiri oleh para Waperdam Leimena, Sri Sultan Hamengku Buwono, Adam Malik dan K.H. Idham Chalid, para Menteri, para undangan oleh Presiden diharapkan pula, agar pimpinan DPR-GR: Ketua K.H. Sjaichu dan para Wakil Ketua Isnaeni, Laksamana Muda (L) Mursalin, Brigdjen Sjarif Thajeb dan Drs. Mang Reng Sae memimpin DPRGR sebaik2nja. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (16/06/1966)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 328-329.