PRESIDEN : PEMERINTAH TERUS PERBAIKI KEADAAN WREDATAMA

PRESIDEN : PEMERINTAH TERUS PERBAIKI KEADAAN WREDATAMA

Pemerintah terus berusaha memperhatikan dan memperbaiki keadaan wredatama, tidak saja dengan memperbaiki penerimaan pensiunan tapi juga dengan memberikan bantuan lain seperti perbaikan administrasi penerimaan pensiun, pensiun janda dan usaha lainnya.

Hal ini dikemukakan Presiden Soeharto dalam pidato pada penutupan musyawarah nasional Persatuan Wredatama Republik Indonesia, Rabu pagi, di Istana Negara Jakarta.

Kepala Negara mengatakan bahwa usaha pemerintah memperbaiki keadaan Wredatama dilakukan secara bertahap karena kemampuan keuangan negara kini masih tetap terbatas.

Namun Presiden menyatakan bahwa semakin besar kemampuan keuangan negara semakin banyak perbaikan yang dapat dilakukan.

Penyelenggaraan musyawarah nasional Persatuan Wredatama RIini menunjukkan bahwa organisasi para wredatama tetap memiliki semangat dan kekuatan hidup serta dapat bekerja keras dan tertib.

Semangat dan kekuatan hidup serta kerja keras dan tertib itu merupakan cermin dari kegiatan para anggotanya. "Hal ini tidak mengherankan karena sesungguhnya wredatama adalah pegawai negeri yang telah berhasil melaksanakan tugas pengabdiannya kepada negara, pemerintah dan masyarakat," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden menyatakan bahwa pemerintah dan dia pribadi menaruh perhatian besar pada wredatama. "Perhatian yang besar itu memang sudah sewajarnya diberikan," kata Presiden menambahkan.

Hasil Pembangunan

Presiden menyatakan pula bahwa bertambah baiknya keuangan negara itu, jelas merupakan hasil dari pembangunan.

Bahkan pembangunan yang sekarang dilakukan bertujuan lebih luas dan lebih dalam lagi memperbaiki kehidupan lahir batin seluruh rakyat untuk membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Sekarang ini bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan masyarakat itu, dengan meletakkan batu-batu dasar bagi terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan dan serentak dengan itu mulai memperbaiki tingkat hidup dan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.

Dalam melaksanakan pembangunan itu telah berhasil dicapai kemajuan­kemajuan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi maupun pembangunan di bidang sosial.

Di bidang politik terus diusahakan penyehatan kehidupan demokrasi dan memperkuat pelaksanaan konstitusi. Sejak pembangunan mulai dilaksanakan 13 tahun yang lalu, telah dilakukan dua kali pemilihan umum.

Bahkan tahun depan akan diadakan pemilihan umum yang ke tiga kalinya, kata Presiden yang lebih jauh mengemukakan bahwa pemilihan umum merupakan sarana utama pengembangan demokrasi dan untuk melaksanakan prinsip dasar negara yang menentukan bahwa kekuasaan tertinggi di negara RI berada di tangan rakyat.

Di bidang ekonomi Presiden menyebutkan pula kemajuan-kemajuan besar yang telah dicapai seperti terkendalikannya stabilitas ekonomi sehingga kehidupan rakyat lebih tenang dan pembangunan dapat terus digerakkan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi, terutama dengan terjadinya kenaikan luar biasa dalam produksi pangan, di samping peningkatan dalam pertumbuhan industri.

Cadangan devisa Indonesia cukup kuat dan keuangan negara bertambah baik. Pembangunan bermunculan di mana-mana, yang besar maupun yang kecil, yang dikerjakan negara ataupun swasta dan yang dikerjakan masyarakat. Usaha-usaha pembangunan dapat dilihat menyebar dari kota-kota besar dan kota kecil sampai ke daerah2 pedesaan.

Tetap Rakyat Banyak

Presiden menyatakan bahwa orientasi pembangunan Indonesia tetap tertuju para rakyat banyak, yang antara lain tampak dari pengutamaan bidang pertanian dan kesejahteraan rakyat.

Dalam rangka ini telah berhasil dinaikkan produksi beras dan palawija yang sangat menguntungkan petani dan telah pula dibangun ribuan gedung sekolah baru yang dapat menampung anak-anak umur sekolah dan Puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan pada rakyat serta pemberian keleluasaan yang semakin besar pada golongan ekonomi lemah.

Presiden menggambarkan pula pertumbuhan yang subur gerakan koperasi yang merupakan salah satukekuatan ekonomi dalam menumbuhkan perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam hubungan ini Presiden mengungkapkan, semakin besarnya peranan BUUD khususnya dalam penyediaan sarana produksi dan pengadaan pangan stok nasional.

Presiden mengakui masih adanya berbagai kekurangan yang mungkin juga di rasakan oleh para wredatama. Namun kekurangan itu, kata Presiden, tidak menutup mata semua pihak akan keberhasilan yang telah dapat dicapai dan dijadikan cambuk untuk terus mengadakan perbaikan. Sebelumnya dengan disaksikan 350 peserta musyawarah nasional Ketua Umum Persatuan Wredatama RI Soediro melaporkan keputusan para wredatama agar Jenderal Purn. Soeharto bersedia dipilih kembali sebagai Presiden untuk lima tahun mendatang dan mengusulkan agar Presiden Soeharto ditetapkan sebagai Bapak Pembangunan Nasional. (DTS)

…

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (16/09/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 614-616.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.