PRESIDEN: PENERAPAN IPTEK HARUS DISERTAI MORAL[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto minta generasi muda untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, namun diingatkan penerapan iptek harus dibimbing moral dan akhlak. Ketika meresmikan gedung Pramuka di Jalan Merdeka Timur, Jakarta, Senin, Kepala Negara menyebutkan moral dan akhlak diperlukan agar kemajuan kehidupan bangsa benar-benar meninggikan martabat kemanusiaan. Dalam hal ini,pegangan bangsa Indonesia sudah jelas karena pembangunan merupakan pengamalan Pancasila, kata Kepala Negara yang didampingi ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Himawan Sutanto.
“Masa depan adalah masa yang meminta keunggulan. Kita harus bekerja sekuat tenaga untuk meningkatkan daya saing dalam segala bidang. Hanya itulah satu-satunya jalan agar kita dapat meraih kemajuan dan menjadi bangsa yang bermartabat ,”kata Presiden pada upacara peresmian gedung Pramuka yang juga sekaligus memperingati HUT Pramuka ke-34.
Ketika menyinggung peranan gerakan Pramuka, disebutkan, Pramuka yang merupakan bagian dari generasi muda, bertugas melanjutkan pembangunan. Mereka adalah generasi masa depan yang harus menyiapkan diri untuk memanfaatkan berbagai peluang dan menundukkan tantangan di masa mendatang.
“Sejarah menunjukkan perjuangan kita untuk menjadi bangsa yang merdeka tidaklah berakhir dengan proklamasi. Justru setelah proklamasi kita masih harus berjuang untuk mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan nasional,” kata Presiden yang didampingi Ibu Tien Soeharto, Wapres Try Sutrisno dan Ibu Tuti Sutrisno.
Sebelumnya, pimpinan proyek pembangunan gedung Kwamas Pramuka, Hedijanto melaporkan gedung berlantai 17 ini dibangun dengan dana Pertamina karena BUMN ini memerlukan tambahan ruang kantor. Ia menyebutkan pramuka akan memanfaatkan auditorium serta lantai satu hingga tiga sedangkan Pertamina akan menggunakan lantai empat hingga 17. Pertamina akan menyerahkan gedung ini setelah 25 tahun. Ia menyebutkan gedung ini dibangun oleh PT Wijaya Kusuma bersama PT Reka Adi Samudera dengan perencana PT Tripanotosri.
Kepala Negara kemudian mengatakan, walaupun gedung ini akan digunakan pula oleh Pertamina sebagai penyandang dana, namun jangan menghilangkan wajah gedung ini sebagai pusat gerakan pramuka. “Juga jangan sampai menjadi tempat yang asing bagi para pramuka sendiri,” kata Presiden yang kemudian bersama Ibu Tien, Wapres serta Himawan Sutanto mengadakan peninjauan. (eu02/B/DN04/14/08/9 5 15:17/ru2)
Sumber: ANTARA ( 14/08/ 1995)
__________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 609-610.