PRESIDEN: PENYIMPANGAN PEMBANGUNAN AKAN
DIKOREKSI, DIPERBAIKI [1]
Jakarta, Media Indonesia
Presiden Soeharto menyatakan kekurangan dan kelemahan serta penyimpangan pembangunan akan diperbaiki dan dikoreksi. “Kita juga menyadari bahwa hasil hasil pembangunan belum sepenuhnya memenuhi harapan rakyat yang tinggi,” kata Presiden. Hal ini diungkapkan Kepala Negara dalam sambutan tertulis pada HUT ke- 36 Pepabri (Persatuan Pumawirawan ABRl) yang dibacakan Ketua Umum Pepabri Soesilo Soedannan di Jakarta kemarin. Menurut Presiden, pembangunan yang telah dirasakan hasilnya ini tidak luput dari berbagai kekurangan dan kelemahan serta penyimpangan yang bukan menjadi tujuan pembangunan. Untuk itulah semuanya akan diperbaiki dan dikoreksi. Namun Presiden mengingatkan, dewasa ini bangsa Indonesia berada dalam kondisi yang lebih baik, terutama yang menyangkut kesejahteraan dan kecerdasan bangsa.
“Kita juga bertambah kaya dengan pengalaman. Tidak jarang kita menghadapi berbagai kekecewaan dan kegetiran dalam melaksanakan pembangunan,”ungkap Presiden.
Dikatakan, perkembangan dunia tidak selalu menguntungkan pelaksanaan pembangunan. Perubahan yang cepat dan serba tidak menentu telah menuntut kita semua untuk secara arif dan bijaksana menghadapi perkembangan dunia agar Bangsa Indonesia tidak diombang-ambingkan oleh keadaan.
“Untuk itu saya mengajak seluruh warga Pepabri untuk tetap meme lihara jati dirinya sebagai Prajurit Saptamarga, bersama-sama dengan ABRI dan rakyat, menjaga persatuan dan kesatuan serta stabilitas nasional demi terjaminnya pelaksanaan pembangunan,” pinta Kepala Negara.
Presiden percaya, dengan modal pengalaman serta pelajaran di masa lalu, para pumawirawan ABRI akan terus dapat memberi sumbangan yang sebaik-baiknya bagi kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional mendatang. Sebelumnya Presiden mengingatkan ABRI lahir dari rakyat, dibesarkan oleh rakyat dan berjuang untuk rakyat. Karena itu ABRI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rakyat. ABRI berjuang bersama-sama rakyat untuk membela, mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan serta untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
“Sebagai prajurit pejuang, ABRI tidak akan pemah berhenti berjuang sebelum cita-cita perjuangannya terwujud. Karena itu meskipun telah purnawirawan, prajurit ABRI akan terus melanjutkan perjuangannya,” kata Presiden.
Kepala Negara menambahkan, warga Pepabri harus terus menyalakan semangat juangnya. Sebab Pepabri rnerupakan satu-satunya wadah perjuangan purnawirawan ABRI. “Mudah-mudahan HUT Pepabri akan menyegarkan semangat warga Pepabri dan meneruskan perjuangan mewujudkan cita-cita kemerdekaan.” Presiden juga mengajak untuk mengingat kembali bahwa setelah kita selamat melewati masa-masa yang sulit, kita bertekad untuk mernbangun bangsa dan negara guna mengisi kemerdekaan yang berhasil kita tegakkan. Kini, pada usia yang ke-50 tahun, Bangsa Indonesia telah berhasil melaksanakan pembangunan sesuai dengan rencana yang disepakati dan ditetapkan bersama. Lebih jauh Kepala Negara mengatakan, pembangunan yang kita laksanakan tidak saja berhasil mengangkat derajat dan martabat kita sebagai salah satu bangsa yang merdeka dan berdaulat di antara negara-negara lain di dunia, tetapi juga secara bertahap telah mampu meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan bangsa.
“Di samping itu kita mulai rnelihat hasil-hasil pernerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan dan perang melawan keterbelakangan.”
Sumber: MEDlA INDONESIA ( 18/09/1995)
____________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 271-272.