PRESIDEN: PERAN PEDESAAN SANGAT PENTING DALAM HAL PENYEDIAAN PANGAN NASIONAL

PRESIDEN: PERAN PEDESAAN SANGAT PENTING DALAM HAL PENYEDIAAN PANGAN NASIONAL[1]

 

Medan, Bisnis Indonesia

Presiden Soeharto mengingatkan stabilitas nasional sangat ditentukan oleh stabilitas ekonomi, sedangkan untuk menjaga stabilitas ekonomi itu, maka peran pedesaan sangat penting dalam penyediaan pangan nasional. “Daerah pedesaanlah yang menjadi sumber pangan seluruh bangsa yang besar jumlahnya ini,” katanya kemarin ketika mencan angkan dimulainya Bulan Bakti Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) di Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Perout Sungai Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dipilihnya Desa Cinta Rakyat sebagai ternpat pencanangan Bulan Bakti LKMD itu,karena desa ini memiliki prestasi tinggi dalam pembangunan di berbagai bidang. Presiden mengajak seluruh rakyat agar dalam Bulan Bakti LKMD ini secara serentak memacu gerak pembangunan desa dan menjadikan desa sebagai pusat perhatian seluruh bangsa.

Presiden mengakui masyarakat desa memang masih memiliki berbagai kekurangan, seperti kekurangan modal dan pengetahuan serta ketrampilan dalam meningkatkan produksi pertanian.

“Masyarakat desa juga masih kurang pengetahuannya dalam pemasaran produk­ produk yang dihasilkan “.

Situasi demikian, kata Presiden, terjadi di negeri manapun. Daerah perkotaan lazimnya memang merupakan pusat modal, ketrampilan dan pengetahuan.

Karena itu, amatlah tepat jika kaum muda daerah pedesaan dengan penuh gairah menuntut ilmu dan mencari ketrampilan di kota-kota.

“Setelah itu, kita harapkan mereka kembali ke desa untuk membangun desa. Dengan demikian, desa akan menjadi tempat kehidupan yang menarik, tidak kalah dari kota”.

Daerah pedesaan, menurut Kepala Negara, tidak pernah statis dan tidak boleh statis. Daerah pedesaan harus berkembang bersama-sama dengan daerah perkotaan, sejalan dengan gerak maju pembangunan.

Dewasa ini banyak desa yang sudah mulai makmur. Sebagian kecil bahkan sudah aMat makmur. Namun, sebagian lagi masih tertinggal. Desa-desa tertinggal inilah yang perlu dibangkitkan kemampuannya secara khusus.

Dalam kaitan inilah, mulai Repelita VI pemerintah akan melaksanakan program Inpres desa tertinggal (IDT). Agar sasaran program ini benar-benar tercapai dengan baik, maka usaha dan kegiatan ekonomi keluarga miskin di desa tertinggal yang dibiayai dengan dana bantuan IDT diatur bersarna melalui kelompok di masyarakat.

“Untuk ini peranan LKMD, PKK, Karang Taruna, Kelompencapir dan berbagai Ormas amat kita perlukan, demikian pula dukungan masyarakat kota untuk mempercepat kemajuan daerah juga perlu didorong serentak”.

Presiden juga menyarankan agar masyarakat kota yang sebagian besar juga berasal dari daerah pedesaan didorong untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk dialirkan ke daerah pedesaan, daerah asal mereka. Untuk memelihara laju pembangunan daerah pedesaan di masa mendatang, daerah pedesaan harus dijadikan sebagai bagian menyeluruh dari sistem perekonomian nasional, katanya.

“Dengan dukungan dana, ketrampilan dan informasi pasar, masyarakat desa didorong, dibimbing dan dikembangkan kemarnpuannya untuk berproduksi bagi pasar setempat, daerah dan akhirnya untuk pasar dunia.”

Program agrobisnis dan agroindustri yang dirancang dan ditangani dengan baik akan membuat daerah pedesaan menjadi unsur penting dari sistem ekonomi yang lebih besar. (ta)

Sumber : BISNIS INDONESIA ( 02/03/1994)

_______________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 495-496.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.