PRESIDEN: PERCEPAT PELAKSANAAN PROGRAM IRIGASI TERSIER

PRESIDEN: PERCEPAT PELAKSANAAN PROGRAM IRIGASI TERSIER

Presiden Soeharto dalam petunjuknya kepada Menteri PU Purnomosidi dan Menteri PAN Sumarlin supaya mempercepat pelaksanaan program irigasi tersier.

Menteri PU Purnomosidi dan Menteri PAN Sumarlin, secara bersama menemui Presiden Soeharto di Bina Graha Rabu siang kemarin, untuk melaporkan masalah program irigasi tersier dan program perbaikan daerah aliran sungai.

Menjawab pertanyaan pers sehabis pertemuan, Purnomosidi mengatakan, dalam Repelita Ill sekarang Pemerintah merencanakan program irigasi tersier untuk seluas dua juta hektar sawah. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Dalam tahun anggaran 1979/1980 sekarang ini direncanakan untuk 256.000 hektar sawah.

Lebih Efisien

Sebubungan dengan petunjuk Presiden, yang menginginkan usaha mempercepat program, Menteri PU mengatakan, dalam kenyataannya program irigasi tersier memang lebih efisien untuk pembagian air ke sawah-sawah.

Dari hasil peninjauannya ke daerah-daerah, Purnomosidi mengatakan, dengan program irigasi tersier ternyata para petani dapat menanam padi secara serempak. Tidak berbeda jauh lagi waktunya, seperti sebelum ada program, yakni bisa sampai dua bulan antara areal sawah yang satu dengan areal sawah yang lain.

Dengan hampir tidak lagi beda waktu tanam di sesuatu daerah persawahan, usaha pemberantasan hama juga dapat berhasil lebih baik, kata Menteri menambahkan.

Ditanya tentang hasil sawah yang sudah masuk program, Menteri PU itu mengatakan, jelas ada penambahan, sehingga biaya program irigasi tersier yang diperhitungkan Rp. 150.000,-/hektar sebenamya sudah bisa kembali dalam satu kali panen saja.

Ditambahkan, program irigasi tersier ini adalah dengan lebih memanfatkan proyek-proyek irigasi sekunder yang sudah ada.

Perbaikan Daerah Aliran Sungai

Mengenai program perbaikan daerah aliran sungai, Menteri PU mengatakan sesuai dengan percobaan yang sudah dilakukan di daerah-daerah kritis, sistem terrasering ternyata cukup bisa menolong. Ditempat yang pernah dicoba, ternyata hasil tanah kritis yang diterrasering bisa naik sampai 30 kali dari sebelum diterassering.

Dengan berhasilnya usaha percobaan sistern terrassering, menurut Purnomosidi, daerah aliran sungai Cimanuk di Jawa Barat yang selama ini kena erosi berat, akan bisa ditolong dari kerusakan-kerusakan lebih lanjut.

Dikatakan, baik program irigasi tersier maupun program perbaikan daerah aliran sungai dalam pelaksanaannya akan menyangkut berbagai instansi.

"Untuk itulah mengapa Menteri PAN Sumarlin ikut bersama saya melapor kepada Presiden," kata Menteri Purnomosidi menjelaskan. (DTS)

Jakarta, Suara Karya

Sumber: SUARA KARYA (03/01/1980)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 758-759.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.