PRESIDEN: POLRI BAGIAN TAK TERPISAHKAN DARI ABRI[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengatakan, Polri yang Jahir di tengah-tengah suasana revolusi dan perang kemerdekaan, bersama-sama jajaran ABRI dan para pejuang kemerdekaan lainnya, ikut terjun dalam kancah perjuangan untuk menegakkan dan mempertahankan Republik Indonesia. Dengan melihat latar belakang perjuangannya inilah, maka Polri merupakan kekuatan perjuangan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ABRI, kata Presiden Soeharto dalam amanat tertulisnya pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-49 Bhayangkara di Jakarta, Sabtu.
“Sebagai alat penegak hukum, pengayom dan pelindung masyarakat, dengan segala keterbatasannya Polri telah dapat menciptakan suasana aman dan tertib. Meski demikian, harus pula disadari bahwa tugas Polri semakin bertambah berat ,”ujar Presiden.
“Dunia terus bergerak maju. Masyarakat kitajuga berubah dengan sangat dinarnis. Semuanya itu, selain membawa hal-hal yang positifjuga membawa pengaruh negatif seperti meningkatnya kasus kejahatan,”kata Presiden menambahkan.
Kejahatan, tegas Presiden, merupakan ancaman terhadap masyarakat, peradaban dan kemanusiaan, selain menghambat dan merugikan gerak maju pembangunan.
“Oleh karena itu, kejahatan harus dicegah, ditangkal dan ditanggulangi,” pinta Presiden.
Dalam hubungan dengan itu,Kepala Negara mengimbau seluruhjajaran Polri agar selalu siap dalam melaksanakan tugas dan sekaligus mengantisipasi meningkatnya intensitas kejahatan.
“Saya minta agar Polri terns meningkatkan kemampuan dan citranya agar berwibawa dan dicintai rakyat,” demikian Presiden Soeharto.
Prioritas Penanganan
Sementara itu, Panglima ABRI Jenderal TNl Feisal Tanjung menilai, intensitas tindak kejahatan yang terjadi dewasa ini, berkembang semakinjauh dari nilai-nilai perikemanusiaan, tenggang rasa dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat bangsa. Oleh karena itu, untuk membendung berbagai tindak kejahatan yang sudah melampaui batas kemanusiaan ini, Pangab meminta agar bentuk tindak kejahatan semacam itu perlu mendapat prioritas penangannya oleh seluruh jajaran Polri. Dalam upaya mewujudkan serta menampilkan peran dan citra Polri sebagai ujung tombak ABRI dalam menghadapi segala permasalahan yang timbul disemua aspek kehidupan masyarakat, Polri perlu terus memacu kemampuan profesionalisme.
“Di masa mendatang, kita membutuhkan anggota Polri yang kaya dengan inovasi inovasi teknis dan taktis, guna mengimbangi cepatnya gejolak perubahan sosial,” kata Panglima ABRI.
Dalam kaitan ini, kata Panglima ABRl, dalam rencana strategi (Renstra) V Hankam. Negara ini, strategi dan kebijaksanaan pembangunan Polri sebagai bagian integral dari ABRI, ditujukan untuk mendukung terwujudnya insan maupun satuan Polri yang profesional, efektif, efisien dan modem dengan kualitas dan mobilitas yang tinggi.
Untuk itu, prioritas sasaran diarahkan kepada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Polri dan kesejahteraan prajurit serta pembangunan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan kemajuan Iptek yang makin mutakhir. Pada perayaan HUT ke-49 Bhayangkara ini, Panglima ABRI mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada segenap warga Polri atas segala dedikasi dan prestasi yang telah ditunjukkan dalam pelaksanaan tugas selama ini.
“Polri kini semakin menampakkanjati dirinya serta mampu memelihara dan meningkatkan stabilitas Kantibmas dalam upaya mewujudkan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis,” demikian Pangab Jenderal TNI Feisal Tanjung. (T.PU20/PU06/B/EL02111 :46/RU3/ 13.00)
Sumber: ANTARA(O l/07/1995)
_______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 431-433.