PRESIDEN PRIHATIN RENDAHNYA HARGA MINYAK[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto merasa prihatin harga minyak mentah di pasaran internasional masih tetap rendah karena hal itu akan mempengaruhi penerimaan negara. Seusai melapor kepada Kepala Negara di Bina Graha, Jakarta, Sabtu, Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana mengatakan kepada pers bahwa OPEC terus mengupayakan harga minyak itu membaik.
“Presiden memprihatinkan anjloknya harga minyak, karena jika hal itu terus berlangsung akan mempengaruhi penerimaan negara,” kata Sudjana, yang baru-baru ini mengunjungi Malaysia dan Brunei Darussalam.
Kepada para pejabat kedua negara itu Sudjana menyampaikan harapan anggota OPEC agar produsen-produsen minyak di luar OPEC mengurangi produksinya guna memulihkan harga. Malaysia berjanji menurunkan produksinya dari 630.000 barel/hari menjadi 600.000 barel per hari.Sudjana mengatakan pula, dengan para pejabat Malaysia dibahas upaya memantapkan pemasaran Gas Alam Cair (LNG) karena kedua negara merupakan produsen terkemuka di dunia. Menurut Sudjana, Indonesia menginginkan harga jual LNG tidak lagi dikaitkan dengan harga minyak mentah karena kedua komoditi itu m emiliki perbedaan, seperti cara pengolahan dan pengangkutannya.
Para pejabat Indonesia dan Malaysia, dalam waktu dekat akan bertemu guna menyamakan pandangan dan sikap mengenai penjualan GasAlam Cair (LNG) itu. (T-EU02/ll :59/EU04/26/02/94 12:04/RU2
Sumber: ANTARA(26/02/1994)
______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 219-219.