PRESIDEN RESMIKAN PROYEK PEMBANGUNAN DI JATIM DAN NTT: SEBAGAI BANGSA PEJUANG PERTEBAL SEMANGAT DAN KERJA KERAS
Kupang, Angkata Bersenjata
PRESIDEN Soeharto menegaskan, sebagai bangsa pejuang, kita bertekad untuk mempertebal semangat dan kerja keras dalam menghadapi tahun-tahun yang sulit dan berat dewasa ini.
Dalam sambutannya ketika meresmikan sejumlah proyek pembangunan di Propinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis petang, Kepala Negara mengatakan dewasa ini kita menghadapi berbagai masalah dan tantangan pembangunan yang berat.
Namun dengan semangat yang tinggi dan kerja keras serta dengan terus mencari jalan terobosan kita pasti dapat meneruskan pembangunan di segala bidang.
Sebelumnya di Pasuruan, Kamis pagi kemarin, Presiden juga telah meresmikan berbagai proyek pembangunan di Propinsi Jatim.
Menurut Presiden banyak sekali kegiatan dan kerja keras yang harus dilakukan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia yang mendiami wilayah yang sangat luas dari Sabang sampai Merauke.
"Dewasa ini semua daerah giat membangun", ujar Presiden sambil menambahkan bahwa yang satu lebih berhasil dari yang lain, yang satu mencapai kemajuan yang lebih besar dari yang lain.
"Tetapi yang sangat membesarkan hati kita semua dan menambah kepercayaan diri yang besar adalah bahwa tidak ada satu daerah pun yang tertinggal dalam gelombang besar pembangunan tadi".
Peresmian berbagai proyek pembangunan di NTT itu dipusatkan di stadion olahraga Oepoi Kupang. Ditandai dengan penandatanganan 10 buah prasasti oleh Kepala Negara. Proyek yang diresmikan itu meliputi gedung politeknik Universitas Negeri Nusa Cendana, jaringan jalan tembus Pulau Flores, Timor dan Sumba, peningkatan Pelabuhan Udara El Tari, dermaga Pelabuhan Tenau dan Pelabuhan Ende, listrik pedesaan, serta stadion olahraga Kupang.
Lebih jauh Presiden mengatakan bahwa dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan pembangunan yang berat itu kita telah mengambil langkah-langkah penyesuaian, sehingga bangsa Indonesia mempunyai daya tahan dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia yang tidak menguntungkan pembangunan.
"Kita dapat menjaga kestabilan ekonomi dan dapat terus menggerakkan pembangunan. Kita berhasil mencapai swasembada beras yang akan terus kita mantapkan di tahun-tahun yang akan datang dan kita akan memperluas pembangunan ekonomi", tandasnya.
Di bidang industri, menurut Presiden kita juga mencapai kemajuan yang membesarkan hati. Hasil produksi dalam negeri makin baik dan makin banyak jenisnya, sehingga makin banyak keperluan masyarakat yang dapat dipenuhi dengan produksi sendiri.
Bahkan hasil produksi Indonesia telah mulai dapat memasuki pasaran internasional.
"Kita yakin, bahwa dengan semangat yang tinggi dan dengan bekerja keras serta terus mencari jalan terobosan, kita pasti dapat meneruskan pembangunan", ujar Presiden optimis.
Kekuatan Ekonomi
Menyinggung proyek pembangunan jaringan jalan tembus pulau Flores Timor dan Sumba yang diresmikannya itu, Kepala Negara mengatakan dengan pembangunan jalan-jalan ini maka masyarakat akan lebih mudah berhubungan satu dengan yang lain, sehingga memperkuat persatuan dan memperluas pandangan.
"Jalan tembus itu juga akan membangkitkan kehidupan ekonomi daerah dan sekaligus membuka kesempatan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan", ujar Kepala Negara.
Dikemukakan pula bahwa daerah NTT mempunyai banyak kekayaan dan keindahan alam, yang akan menjadi kekuatan ekonomi dan pariwisata. Daerah ini mempunyai potensi perkebunan bawang putih, coklat, kelapa, kapas dan lain-lainnya.
Pantai baik untuk tambak udang dan lautnya kaya dengan ikan tuna dan cakalang yang terkenal. Berbagai tambangjuga ada di sini.
Kemungkinan menghidupkan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, menurut Presiden, juga terbuka lebar karena daerah ini mempunyai taman laut yang indah, danau tiga warna Kalimutu, binatang purba Komodo, yang merupakan satu satunya jenis binatang yang ada di dunia.
Semua itu baru merupakan sebagian dari kekuatan-kekuatan ekonmi yang ada di daerah ini, yang dapat dibangkitkan bagi kemajuan ekonomi nasional dan bagi kemajuan masyarakat daerah.
Presiden juga mengemukakan pentingnya pembangunan prasarana perhubungan, baik darat, laut maupun udara di daerah ini. Hal itu diwujudkan dengan peningkatan pelabuhan udara Ende.
"Peningkatan kemampuan pelabuhan-pelabuhan tadi jelas akan memperlancar pengangkutan penumpang dan barang, yang masyarakat," kata Presiden.
Di Jatim
Sementara itu ketika meresmikan proyek pembangunan di Pasuruan, Jatim, Kepala Negara dalam sambutannya menjelaskan upaya meningkatkan keterkaitan antara pembangunan sektor industri dan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas serta pembangunan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Keterkaitan itu, menurutnya, harus terus menerus dikembangkan agar dalam Repelita V nanti benar-benar dapat diwujudkan sektor industri yang kuat dengan dukungan sektor pertanian yang tangguh.
Dengan landasan yang kukuh kuat dalam Repelita V, kita akan memasuki proses tinggal landas yang akan dimulai dalam Repelita Vl nanti.
Proyek pembangunan yang diresmikan di Jatim ini adalah perluasan pabrik susu bubuk PT Food Specialities Indonesia di Kejayaan, Pasuruan, pabrik karbit PT Emdeki Utama di Gresik, pusat perbelanjaan PT Delta Plaza di Surabaya dan unit pengembangan dari Institut Teknologi Sepuluh November di Surabaya.
Perluasan pabrik susu ini, menurut Presiden diperlukan karena dapat meningkatkan produksi susu bubuk yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan masyarakat yang meningkat dalam upaya terus memperbaiki keadaan gizi dan kesehatan mereka.
Satu hal penting dalam perluasan pabrik susu bubuk ini adalah bahwa bahan bakunya berasal dari susu perah dari sapi milik ribuan peternak sapi yang tergabung dalam koperasi di daerah itu.
Presiden mengharapkan agar antara pihak pabrik susu bubuk dengan peternak sapi dijalin hubungan kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan mutu peternakan sapi pada umumnya.
Ke Pulau Komodo
Menurut rencana, Jum’at pagi ini Presiden dan Ibu Tien Soeharto beserta rombongan akan mengadakan kunjungan kerja ke Labuan Bajo di Kab. Manggarai untuk melakukan panen perdana mutiara di perairan pantai Barat Flores.
Selanjutnya meresmikan Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo yang ditandai dengan penandatanganan prasasti yang isinya antara lain menyerukan kepada masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian binatang komodo yang sangat langka di dunia.
Ikut menyertai kunjungan kerja Presiden Soeharto ke Jatirn dan NTT antara lain Mendagri Rudini, Menteri Perindustrian Hartarto, Menteri Pertanian Wardoyo, Menteri Kehutanan Hasjrul Harahap, Menteri PU Radinal Mochtar, Menteri Perhubungan Azwar Anas dan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono.
…
Kupang, ANGKATA BERSENJATA
Sumber : ANGKATA BERSENJATA (03/06/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 315-318.