PRESIDEN RI BAHAS EKONOMI DLM SIDANG KABINET
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Ekuin hari Rabu mengharapkan agar Garuda Indonesia terus mengupayakan perbaikan dan penyempuraan, supaya kepercayaan masyarakat terhadap maskapai penerbangan nasional itu tetap terjaga.
Setelah mendengar laporan Menteri Perhubungan Roesmin Nuijadin mengenai kecelakaan pesawat terbang DC-9 milik Garuda di Bandara Polonia Medan, Presiden juga menginstruksikan agar penelitian atas musibah itu terns dilanjutkan sampai tuntas.
Menteri Penerangan Harmoko yang menjelaskan hasil Sidang Kabinet tersebut mengatakan kepada wartawan di Bina Graha Jakarta Rabu siang, bahwa instansi yang berwenang telah melakukan pemeriksaan terhadap semua unsur yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan, termasuk penerbangnya sendiri, kondisi pesawat, dan komunikasi serta laporan cuaca saat kecelakaan terjadi.”Yang belurn diketahui adalah hasil penelitian atas ‘black-box’,” kata Harmoko.
Menpen mengungkapkan, dalam Sidang Kabinet Terbatas itu dibahas perkembangan moneter dan keuangan Indonesia, di mana jurnlah uang beredar dalam bulan Januari tercatat Rp 11.403 milyar.
Sedang tingkat inflasi pada bulan Maret 1987 (yang merupakan akhir tahun anggaran 1986/87) tercatat adanya penurunan atau deflasi sebesar 0,28 persen.
Deflasi itu, kata Harmoko, terjadi karena penurunan indeks harga kelompok makanan 0,04 persen terutama sub-kelompok padi-padian dan ubi-ubian, bumbu bumbuan, ikan segar 2,8 persen dan buah-buahan 2,55 % Sementara itu indeks harga kelompok perumahan, sandang dan aneka barang &jasa mengalarni kenaikan masing masing 0,64, 0,66 dan 1,40 %.
Angka inflasi dalam periode Januari-Maret 1987 tercatat 1,53 persen, sama dengan inflasi periode sama tahun lalu.
Demikian pula angka inflasi selama tahun anggaran 1986/87 (April 1986 sampai Maret 1987) tercatat 8,83 persen atau sama dengan tingkat inflasi tahun kalender 1986. Inflasi dalam tahun anggaran 1985/87 tercatat5 ,66 persen.
Tentang neraca perdagangan untuk bulan Januari 1987, Harmoko mengungkapkan angka sementara nilai ekspor 1.180,1juta dolar AS dan impor 910,3 juta dolar AS. Dengan demikian pada bulan Januari itu terdapat surplus sementara 269,8 juta dolar AS.
Sidang yang dipimpin Presiden dan dihadiri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah itu juga membahas persiapan pangan menghadapi Pemilu, bulan Puasa dan Lebaran mendatang.
Harmoko menjelaskan, stok pangan yang dikuasai Pemerintah (dalam hal ini Badan Urusan Logistik) dilaporkan cukup mantap.
Stok beras yang dikuasai Bulog tercatat 1,8 juta ton, gula pasir 437.650 ton, tepung terigu 248.586 ton, kedele 36.939 ton.
Untuk lebih menyetabilkan harga-harga bahan pangan utama itu, kata Menpen, Bulog telah mempersiapkan percepatan penyaluran ke berbagai daerah.
Harmoko juga menyebut usaha pengembangan minyak nilam di Aceh yang sekarang menyangkut usaha 18.000 kepala keluarga petani di daerah tsb. Rencana ekspor minyak nilam tahun ini ke AS 400 ton, ke Jepang 200 ion dan Eropa 100ton, ujar Harmoko. Harga pembelian dari petani sekitar Rp24.000,00 per kg sedang harga ekspor antara 25 sampai 30 dolar/kg. (LS) (T.A05/1445/B-11/87 -04-08-15: 13)
Sumber: ANTARA (08/04/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 431-432.