PRESIDEN RI BUKA KAMPANYE PRODUKTIVITAS 1987

PRESIDEN RI BUKA KAMPANYE PRODUKTIVITAS 1987

 

 

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas nasional perlu dilakukan pendekatan secara terpadu dengan melakukan kerjasama seerat-eratnya antara semua pihak yang terlibat dalam semua proses produksi yaitu para pekerja, pemilik perusahaan dan instansi pemerintah.

Dalam sambutannya ketika resmikan pembukaan kampanye produktivitas nasional 1987 dan konvensi nasional gugus kendali mutu 1987 di Istana Negara, Kamis Kepala Negara menyatakan, peningkatan produktivitas harus dirasakan sebagai tanggung jawab bersama dan perlu diyakini sebagai kepentingan bersama.

Sebab tinggi atau rendahnya produktivitas tidak saja menyangkut penghasilan pekerja tetapi juga menyangkut hidup atau matinya perusahaan. Dalam skala nasional, kata Presiden, maka peningkatan produktivitas tidak saja menyangkut tingkat produksi tetapi menyangkut pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan bangsa dalam arti yang luas.

Kita harus menumbuhkan motivasi pengabdian masyarakat, tambahnya. Hal ini dengan sendirinya menyangkut sikap mental masyarakat Indonesia, penghargaan yang tinggi terhadap kerja, disiplin diri yang kuat dan semangat berprestasi yang tak pernah kendor, kata Kepala Negara.

“Kita juga harus meningkatk:an ketrampilan masyarakat kita agar mereka mampu bekerja dan berprestasi,”tandas Presiden. Tanpa hubungan yang baik tidak akan terwujud suasana kerja yang menggairahkan, demikian diingatkan Presiden.

Pada bagian lain sambutannya, Presiden menguraikan keberhasilan di bidang tanaman pangan yang pada tahun 1969 produksi beras Indonesia baru 12,5 juta ton dan pada tahun 1984 sudah berswasembada beras. Produksi beras tahun 1986 sudah mencapai 27 juta ton.

Meskipun demikian, kata Presiden, usaha peningkatan produksi di bidang pertanian harus ditingkatkan agar bidang pertanian dapat dikembangkan makin kokoh untuk mendukung pembangunan bidang industri.

Presiden menguraikan pula kemajuan yang pesat di bidang industri yang perlu dikembangkan lagi dalam Pelita IV dan Pelita V agar bidang industri benar-benar menjadi usaha terpadu untuk memantapkan proses industrialisasi dalam arti yang seluas-luasnya.

Untuk itu semua, “produktivitas nasional kita harus harus dapat terus kita tingkatkan, sebab peningkatan produktivitas akan peningkatkan hasil produksi secara keseluruhan dan peningkatan hasil produk si akan meningkatkan penghasilan masyarakat dan makin mendorong lajunya pembangunan,” demikian Presiden Soeharto.

Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja Sudomo dalam laporannya mengatakan peserta yang mengikuti konvensi nasional gugus kendali mutu sebanyak 718 orang sedangkan yang hadir pada pembukaan kampanye ini di istana 350 orang.

Peserta dari luar negeri sekitar  172 orang berasal dari Malaysia, Singapura,Thailand, Taiwan, Korea, dan Jepang, sisanya berasal dari dalam negeri.

Konvensi nasional gugus kendali mutu merupakan kerjasama Departemen Tenaga Kerja dengan Departemen Parpostel dan Perindustrian. Konvensi ini dilakukan tiap tahun  sejak  1985. (LS)

 

 

 

Sumber: ANTARA (30/07/1987)

 

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 502-503.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.