PRESIDEN RI TRIMA KASET VIDEO INSIDEN MEKKAH
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto di Bina Graha, Rabu menerima kaset video rekaman peristiwa berdarah di Mekkah yang disampaikan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Abdul Latif Sallam.
Rekaman kaset video itu antara lain memperlihatkan bagaimana peristiwa itu terjadi sehingga menimbulkan korban ratusan orang yang sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
Kuasa Usaha Kedutaan Arab Saudi di Jakarta, Abdul Latif Sallam mengatakan kepada wartawan, pemerintah Arab Saudi berkewajiban memberikan pengamanan bagi tempat suci di negaranya baik Masjidil Haram di Mekkah maupun Masjid Nabawi di Medinah agar semua muslim yang datang dari penjuru dunia merasa aman beribadah.
Atas pertanyaan wartawan, Ia menegaskan, Pemerintah Arab Saudi tidak berhak melarang seorang muslim dari manapun datangnya termasuk yang dari Iran untuk beribadah ke Tanah Suci.
Namun dengan bukti-bukti yang ditemukan sejak tahun 1986 hingga peristiwa berdarah di Mekkah baru-baru ini, Pemerintah Arab Saudi akan lebih memperketat pengawasan terhadap jemaah haji dari Iran di masa mendatang, kata Abdul Latif Sallam.
Ditanya mengenai pemindahan kota suci dari Mekkah ke Qom di Iran, ia menegaskan, penetapan Mekkah sebagai kota suci adalah dari Allah bukan oleh manusia. Seluruh umat Islam akan melindungi kota suci itu apalagi Pemerintah Arab Saudi, katanya.
Kepada Presiden Soeharto, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Arab Saudi juga menjelaskan hasil penelitian tim kesehatan yang menyebutkan 402 korban yang tewas dalam peristiwa berdarah di Mekkah itu karena terkena senjata tajam dan terinjak injak. Ia menjelaskan, polisi yang bertugas pada waktu itu tidak membawa senjata api tetapi hanya pentungan.
Kepada wartawan, Ia mengatakan, Raja Fahd memerintahkan kepadanya untuk memberikan penjelasan kepada Presiden Soeharto dan menyerahkan rekaman kaset video peristiwa berdarah di Mekkah.
Sumber: ANTARA (12/08/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 652-653