PRESIDEN RI TTG HASIL SEMINAR LAUT NAS II

PRESIDEN RI TTG HASIL SEMINAR LAUT NAS II

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya pemboman ikan di laut karena hal ini dapat merusak sumber daya kelautan.

Presiden menyatakan hal itu ketika menerima laporan Menteri KLH Emil Salim mengenai hasil Seminar Laut Nasional II di Bina Graha.

Presiden menyambut baik hasil seminar itu, namun mengharapkan para ahli kelautan Indonesia yang mengikuti seminar itu untuk terus menghimpun informasi-informasi dan menjabarkan program kelautan itu bagi kepentingan penyusunan Repelita V, kata Emil Salim.

Salah satu hasil seminar yang dilaporkan kepada Presiden menyebutkan, sumber daya alam dalam zone ekonomi ekslusif mulai dimanfaatkan dengan diberikannya berbagai kemudahan untuk pengembangan usaha di bidang perikanan dan pertambangan dasar laut.

Seminar mengharapkan kemudahaan yang diberikan pada zone ekonorni ekslusif itu juga diberikan terhadap usaha dalam wilayah laut tentorial agar pengembangan budi daya laut dapat meningkat.

Masyarakat nelayan tradisional yang berjumlah lk. 1,5 juta jiwa perlu dipertahankan eksistensinya dan ditingkatkan mutunya sebagai modal dasar pengembangan kelautan terutama dalam upaya budi daya laut dan perikanan.

Seminar berpendapat, pemanfaatan laut saat ini telah menghasilkan dan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan pangan yang lebih banyak untuk kemakmuran rakyat, meningkatkan devisa dan lapangan kerja.

Tim Inti Seminar Laut Nasional II yang diterima Presiden ialah Dr. Ir. Herman Haeruman, Dr. Anugrah Nontji, Prof. St. Munadjat Danusaputro, Dr. Aprilani Sugiarto, Dr. H. Muhamad Eidman Msc, Laksda TNI (pum) Kun Djaelani, Prof. Dr. Wahyudi Wisaksono, Drs. M.P. Silaban. Dr. Dedi Soedharma, Ir. Edward Danakusumah MS, Laksma TNI Anwar Afandi, Dr. Poerwito Martosubroto, Dr. Mulia Poerba, Dr. Harun Mappa, Drs. Ismu Sutanto Suwelo dan Dr. Kasijan Romimohtarto.

Dewasa ini Indonesia baru memiliki sekitar 225 ahli kelautan berbagai bidang.

Sumber: ANTARA (02/08/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 838-839

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.