PRESIDEN RI TTG KHASIAT DAUN KUNCI DI SORONG

PRESIDEN RI TTG KHASIAT DAUN KUNCI DI SORONG

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto hari Selasa memerintahkan Irjenbang Kardono segera menghubungi kepala BKKBN DR. Haryono Suyono untuk menyelidiki dan menjajaki kemungkinan untuk mengembangkan khasiat sejenis daun di Irian Jaya yang dipercaya dapat mencegah kehamilan.

“Di daerah Sorong daun tersebut namanya daun kunci,” kata Kardono kepada wartawan setelah ia melapor kepada Presiden tentang hasil kunjungan kerjanya di daerah Irian Jaya dan Maluku baru-baru ini Kardono memperoleh informasi tentang adanya daun berkhasiat sebagai alat kontrasepsi itu dari ketua Bappeda kabupaten Sorong ketika Irjenbang melakukan pertemuan dengan para pejabat daerah setempat.

Kepada wartawan di kediaman Presiden, Jalan Cendana Jakarta, Kardono mengaku belum mengetahui nama latin dari daun tersebut dan berapa banyak daun itu ada di Irian Jaya.“Itu perlu penelitian lebih Ianjut,” katanya.

Dalam masalah pangan, Irjenbang melaporkan bahwa Maluku dan Irian Jaya masih perlu mendatangkan beras dari daerah lain untuk memenuhi keperluan penduduk setempat, karena produksi beras di dua propinsi tersebut masih lebih kecil dibanding keperluannya.

Namun, katanya, rakyat di propinsi tersebut tidak kekurangan pangan karena pola makanan pokok mereka cukup beragam dengan adanya umbi-umbian dan sagu. “Di Irian misalnya 40 persen makan sagu, 25 persen makan umbi dan sisanya makan nasi,” ujar Kardono.

Dalam kaitan itu Presiden Soeharto berpendapat , pola makanan pokok yang beragam itu tidak perlu diubah, yang penting ada penambahan kualitas gizi makanan mereka misalnnya menganjurkan lebih banyak makan ikan, daging, sayur dan buah.

Kardono juga merekam harapan pemda Irian Jaya agar program transmigrasi ke propinsi itu terus ditingkatkan dalam upaya menularkan keterampilan di bidang pertanian kepada masyarakat setempat.

Sebagai contoh ia menunjuk daerah transmigrasi di dekat perbatasan dengan Papua Nugini, di mana terdapat sawah 250 hektar yang dapat dipanen dua kali setahun.

Dalam lawatannya itu Kardono telah menganjurkan kepada Pemda Irian Jaya agar memanfaatkan singgahnya turis Amerika di pelabuhan udara Biak dalam perjalanan mereka ke Bali. “Misalnya turis itu diarahkan untuk melihat objek bersejarah yang ada di biak seperti gua Jepang dan sebagainya,” demikian kardono.

Sumber: ANTARA (11/08/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 839-840

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.