PRESIDEN SEGERA BANTU PEMBANGUNAN MASJID DI NEW YORK [1]
NewYork, Antara
Presiden Soeharto menjanjikan untuk segera memberi bantuan dana bagi pembangunan masjid yang tengah dilakukan oleh masyarakat Islam Indonesia di New York.
“Bapak Presiden sangat menghargai usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di New York itu ,” kata Konsul Jenderal (Konjen) Isnaedi kepada ANTARA di New York, Rabu sore waktu setempat (Kamis pagi waktu Jakarta).
Isnaedi mengemukakan, keterangan itu seusai pertemuan antara Panitia Pembangunan Masjid dan Presiden Soeharto di New York, Rabu sore. Panitia Pembangunan Masjid yang diterirna Kepala Negara itu terdiri atas anggota Dewan Penasehat Achmad Padang, Ketua Panitia Prang Sakirman dan Ketua Penghimpun Dana Ibrahim Zarkasyi, sedangkan Konjen Isnaedi bertindak selaku pendamping. Presiden dalam pertemuan tersebut didampingi Mensesneg Moerdiono dan Wakil Tetap RI (Watapri) pada PBB Dubes Nugroho Wisnumurti.
Pada awal pertemuan, Achmad Padang melaporkan kepada Kepala Negara mengenai usaha-usaha pembangunan masjid yang dilakukan warga muslim Indonesia di New York. Menurut Achmad Padang, masyarakat Indonesia di New York merasa sangat bersyukur karena pembelian gedung yang akan dijadikan masjid dapat dilakukan pada 17 Agustus lalu, bertepatan dengan peringatan 50 tahun kemerdekaan RI. Gedung yang dibeli seharga 385.000 dolar AS itu kini tengah dalam perbaikan guna disesuaikan dengan peruntukkannya sebagai tempat ibadah, dan perbaikan gedung yang dilakukan secara bertahap itu diharapkan rampung seluruhnya pada 1997. Dana yang telah dimanfaatkan untuk pembelian gedung yang terletak di tengah konsentrasi permukiman masyarakat Indonesia di kawasan Queens New York itu merupakan hasil sumbangan warga Indonesia di New York serta dari para donatur di tanah air.
Achmad Padangjuga mengemukakan, dana yang masih diperlukan untuk perbaikan gedung yang akan dijadikan masjid itu berjumlah sekitar 350.000 dolar lagi, dan Presiden berjanji akan memberi bantuan dari Indonesia dengan jumlah hampir setengah dari dana yang diperlukan tersebut.
Mengakui
Menurut Konjen Isnaedi, Presiden Soeharto mengakui pentingnya keberadaan masjid bagi pembangunan akhlak, moral dan agama masyarakat Islam Indonesia di New York.
“Oleh karena itu beliau mendukung penuh pembangunan tempat ibadah tersebut serta menjanjikan tambahan dana bagi perbaikannya,”katanya.
Kepala Perwakilan Rl di New York itu juga menjelaskan bahwa Presiden menyarankan agar pembangunan fisik masj id di New York dapat mengikuti konsep pembangtman masjid yang didirikan oleh Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Dengan demikian tempat ibadah yang dibangun masyarakat Islam Indonesia di New York itu akan menunjukkan citra Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam dengan jumlah yang terbesar di dunia.
Kepala Negara juga mengingatkan perlunya penerapan konsep gotong royong dalam pembangunan masjid, dan melalui upaya itu pula, khususnya diantara anggota Korpri, maka Yayasan Amal Bhakti sampai sekarang telah berhasil membangun tujuh ratus masjid di seluruh Nusantara.
“Bapak Presiden mengharapkan konsep gotong royong juga dapat diterapkan oleh masyarakat Indonesia di New York,” kata Konjen Isnaedi.
Pada kesempatan terpisah Ketua Panitia Pembangunan Masjid Prang Sakirman kepada ANTARA menjelaskan, sejumlah pejabat di Indonesia telah menjanjikan bantuan dana untuk pembangunan masjid di New York, sedangkan beberapa pejabat lainnya telah memberikan sumbangannya secara langsung. Dalam pertemuan yang baru lalu Presiden dan Mensesneg juga telah memberikan sumbangannya atas nama pribadi secara langsung, di luar dari dana yang telah dijanjikan untuk dikirimkan dari Indonesia itu, demikian Prang Sakirman. (U. KL04/AS/B/DN06/26/ 10/95 13:09/RU3)
Sumber:ANTARA (26/10/1995)
____________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 540-542.