PRESIDEN – SEKJEN OKI BAHAS KEMELUT TIM-TENG

PRESIDEN – SEKJEN OKI DI BINA GRAHA :

BAHAS KEMELUT TIM-TENG

Sekretaris Jenderal Organisasi Konprensi Islam (OKI) Habib Chatty, Senin, kemarin diterima Presiden Soeharto di Bina Graha untuk membahas berbagai masalah internasional, terutama tentang kemelut di Timur Tengah dan masalah Afganistan.

Selesai melakukan pembicaraan 30 menit, Sekjen OKI kepada wartawan menjelaskan, ia dengan Presiden Soeharto bertukar pikiran dan pandangan dan sependapat agar masalah Timur Tengah, khususnya Libanon diselesaikan sesuai dengan hasil-hasil Konprensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Arab di Fez, Marokko baru-baru ini.

KTT Fez yang terkenal dengan usul delapan pasal Raja Fadh dari Arab Saudi mendesak agar Israel ditarik seluruhnya dari tanah Arab yang didudukinya sejak tahun 1967 dan memberikan hak kepada rakyat Palestina untuk menentukan nasib dan masa depannya, sendiri dibawah suatu jaminan internasional.

Menjawab pertanyaan tentang masalah Afganistan, Habib Chatty menjelaskan, OKI telah mengeluarkan suatu resolusi supaya diselenggarakan pertemuan international untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Kita menghendaki dan mendesak agar diberikan kebebasan sepenuhnya bagi bangsa dan rakyat Afganistan untuk menentukan nasib dan masa depannya OKI itu. Namun suatu rancangan resolusi mengenai masa depan Afganistan telah diveto oleh Uni Sovyet yang menghendaki rezim Babrak Kamal yang didukung Sovyet di Afganistan diikut-sertakan dalam pertemuan ini sidang OKI sama sekali tidak mengakui rezim boneka Uni Sovyet itu.

Sekjen OKI Habib Chatty juga telah mengimbau agar secara pihak yang berjuang untuk masa depan Afganistan termasuk para pejuang gerilyawan dan mujahiddin Afganistan agar mengambil peran aktif untuk menyelesaikan masalah di negaranya itu. Habbib Chatty tiba di Jakarta Minggu sore.

Dalam kunjungan ke Indonesia ia melihat Indonesia mempunyai peranan sangat penting, bukan saja karena merupakan negara yang penduduknya terbanyak dunia yang beragama Islam tapi juga diharapkan bantuan konkretnya bagi OKI.

Selama berada di Indonesia, Habib Chatty akan mengunjungi Demak, Candi Borobudur dan Bali. Ia terpilih sebagai Sekjen OKI dalam sidang istimewa para Menlu Konperensi Islam di New York bulan Oktober 1979.

Seorang Wartawan

Habib Chatty dilahirkan di M’ Saken Tunisia pada 9 Agustus 1916.

Dalam usia yang muda ketika masih belajar di Sadiki College ia menjadi anggota Partai Nasional yang dipimpin oleh Presiden Bourguiba. Pada tahun 1938 ia dipecat dari sekolahnya karena mengambil bagian dalam aktivitas politik.

Ketika mengikuti pendidikan tinggi di Arab ia memulai kariernya sebagai wartawan. Ia berhasil menjadi redaktur harian berbahasa Perancis "Le Petit matin", "Press de Tunisie", "La Jeune Tunisic", Mission" dll.

Pada tahun 1944 ia menjadi Pemimpin Redaksi harian berbahasa Arab "El Zohra" dan saat itu juga menjadi juru bicara Partai Nasional Pada 1950 ia turut ambil bagian dalam pembentukan harian "As Sabah" dan menjadi pemimpin redaksinya.

Pada tahun 1952 ia ditahan di kamp konsentrasi Remada, jauh di bagian selatan Tunisia dan kemudian dipindahkan ke kamp kosentrasi Ben Gerdane dan Tatouine. Baru pada tahun 1955 ia dibebaskan.

Tahun 1956 ia dipilih menjadi anggota Konstituante di mana ia menjadi Wakil Ketua. Pada saat itu juga ia menjadi pemimpin redaksi "El Amal" suara resmi Partai Nasional.

Sejak 1957 berturut-turut ia menjadi Duta Besar di banyak negara dan pada tahun 1974 ia ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri sampai Desember 1977. Ia terpilih menjadi Sekjen OKI pada Oktober 1979. (RA)

Jakarta, Pelita

Sumber : PELITA (21/12/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 971-972.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.