PRESIDEN SERAHKAN PENGHARGAAN PEMENANG LOMBA INTENSIFIKASI[1]
Jakarta, Suara Pembaruan
Pada era Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II tantangan yang dihadapi sektor pertanian antara lain meningkatnya permintaan produksi pertanian, karena meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat. Tantangan lain, sempitnya lahan pertanian sebagian besar petani kita.
Presiden Soeharto mengemukakan hal tersebut pada upacara “Penyerahan Penghargaan kepada para Pemenang Lomba Intensifikasi Pertanian tingkat Nasional 1993” di Istana Negara, Kamis pagi.
Karena itu, tambah Presiden, kita harus bisa menambah kemampuan kaum tani untuk meningkatkan skala usaha tani melalui pembinaan usaha tani secara berkelompok dengan menerapkan segi-segi agribisnis dan agrobisnis. Dengan meningkatkan peran KUD sebagai unsur pelayanan sarana produksi, permodalan dan pemasaran, maka usaha tani yang berorientasi agribisnis akan dapat memberikan nilai tambah bagi petani. Di tahun yang akan datang, sektor pertanian terus kita kembangkan agar dapat berperan dalam menyediakan pangan bagi penduduk Indonesia sesuai dengan jumlah maupun keragamannya. Di samping itu sektor pertanian harus dapat mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dari ekspor, ikut memeratakan pertumbuhan dan meningkatkan dinamika pedesaan. Satuan Pembina Bimas Provinsi Jawa Barat adalah peraih penghargaan atas tingkat karya bimbingan intensifikasi. (B-7)
Sumber: SUARA PEMBARUAN ( 10/02/1994)
_________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 746-746.