PRESIDEN SETUJU ETHIOPIA TINJAU TRANSMIGRASI RI
Presiden Soeharto menyetujui pengiriman lebih banyak tenaga Ethiopia ke Indonesia untuk mempelajari lebih dalam pelaksanaan program trasmigrasi di negeri ini.
Persetujuan itu diberikan hari Sabtu di Bina Graha Jakarta ketika Presiden menerima misi Pemerintah Ethiopia yang terdiri dari tujuh orang termasuk Menteri Konstruksi Kassa Gebre, Menteri Pertanian Gemerew Debele dan Dubes Ethiopia untuk Jepang Abdul Kabele.
Misi itu tiba di Jakarta Rabu lalu untuk lawatan lima hari di Indonesia. Tujuan utama mereka adalah melihat dan mempelajari pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia, karena Ethiopia (negara di Afrika, berpenduduk 42 juta orang) sedang menggalakkan program pemukiman kembali (resettlement).
Menteri Kassa Gebre menjelaskan kepada wartawan, dalam tahap pertama pemerintahnya merencanakan pemindahan dua juta penduduk dari daerah yang kering di bagian utara ke daerah yang lebih subur di bagian barat daya Ethiopia.
Sejak program resettlement itu dilaksanakan satu setengah tahun lalu, telah sekitar 600.000 orang dipindahkan. Program itu didasarkan pada kesukarelaan, tidak dipaksakan, kata Gebre.
Ia mengatakan, program pemindahan penduduk itu timbul setelah Ethiopia dilanda kekeringan dan kelaparan beberapa tahun lalu.
Dalam kesempatan itu ia menyatakan terima kasih atas bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh masyarakat dunia kepada Ethiopia selama ini.
“Namun tentu kami tidak dapat terus-menerus bergantung pada bantuan luar. Untuk mengatasi masalah itulah antara lain kami memulai program besar di bidang resettlement“, katanya.
Ia mengatakan, misinya terkesan pada pengalaman dan keberhasilan Indonesia dalam menangani program transmigrasi.
“Kunjungan ini saya kira permulaan kerja sama kedua negara di bidang kependudukan, sehingga kami berharap dapat mengirimkan lebih banyak tenaga ke sini untuk mempelajari lebih dalam masalah transmigrasi”, ujarnya.
Atas pertanyaan wartawan, Kassa Gebrejuga mengharapkan pengiriman tenagatenaga ahli Indonesia ke Ethiopia untuk membantu pelaksanaan program resettlement di negara Afrika itu.
Menteri Transmigrasi Martono yang mengantar tamu dari Ethiopia itu menambahkan bahwa misi tersebut telah meninjau daerah-daerah transmigrasi di Sumatera Selatan dan wilayah sekitar Waduk Saguling (Jawa Barat) sebagai salah satu daerah asal transmigran.
Ditanya jumlah korban kelaparan di negaranya, Menteri Gebre tidak menyebut sesuatu angka. Ia hanya mengatakan, pemerintahnya terus melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan penduduk yang terlanda bencana kekeringan dan kelaparan.
Tentang bantuan kemanusiaan, ia mengatakan pihaknya sampai kini masih menerima bantuan tersebut namun jumlahnya tidak lagi sebesar masa-masa lalu.
Selain melakukan pembicaraan dengan Menteri Martono, misi dari Ethiopia itu juga akan melakukan pertemuan dengan beberapa menteri kabinet Iainnya.
Menurut Martono, Ethiopia mempelajari pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia atas saran dan bantuan kemudahan dari Bank Dunia. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (14/02/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 57-59.