PRESIDEN: SOAL HAJI TERUS DIEVALUASI

PRESIDEN: SOAL HAJI TERUS DIEVALUASI[1]

Jakarta, Media Indonesia

Presiden Soeharto meminta masalah pengiriman jemaah haji terus dievaluasi dan dilakukan tukar-menukar pengalaman dan kerja sama dengan Arab Saudi.

Usai bertemu Presiden, Menteri Agama Tarmizi Taher kepada pers kemarin mengemukakan bahwa pemerintah Arab Saudi kembali memberikan penghargaan kepada jemaah haji Indonesia sebagai jemaah yang teratur. Untuk itu, kata Menag Kementerian Haji Arab Saudi dan Rabithah Arab Islami bulan ini akan mengirim satu tim besar untuk meneliti pelaksanaan haji di Indonesia mulai dari desa hingga wilayah embarkasi.

“Hasil penelitian di Indonesia ini nantinya akan digunakan oleh negara-negara di Timur Tengah dan Afrika yang jumlah jemaahnya juga besar dalam mempelajari administrasi dan pengoperasiannya,”jelas Menag usai melapor kepada Presiden Soeharto bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Surjadi Soedirdja di Bina Graha.

Selain itu, Tarmizi juga melaporkan tentang selesainya pembangunan RS Haji Menurut Menag, dengan selesainya RS Haji yang keempat ini persiapan jemaah menunaikan ibadah haji, khususnya kesehatannya bisa dioptimalkan.

Seperti diketahui, angka kematianjemaah haji pada tahun 1994 cukup tinggi mencapai 0,4% sedangkan tahun sebelumnya 0,3%, dan kalau dilihat 70% yang meninggal itu umumnya penyakitnya dibawa dari Tanah Air, yaitu jantung.

Namun dengan terus meningkatnya kesehatan masyarakat ini, menurut Tarmizi, maka angka kematian bisa terus ditekan. Dia mengungkapkan jurnlah jemaah haji pada tahun 1994 mencapai 160.000 or­ang, dan seminggu sebelum keberangkatan masih banyak yang mendaftar, sehingga analisa kesehatan mereka tidak terjamin. Dengan kejadian ini, tandasnya, maka untuk tahun 1995 penutupan pembayaran terakhir ditentukan pada 15 Februari 1995.

“Kita tidak akan memberikan kelonggaran lagi kepada mereka yang terlambat.” Tujuannya, menurut Menag, dengan persiapan yang lebih lama maka kesehatan jemaah bisa dipersiapkan lebih baik.

Dia menambahkan, untuk hal itu akan dilakukan kerja sama dengan Yayasan Jantung Sehat. “Sehingga bila diketahui tidak sehat, maka bisa diupayakan seperti jogging”. (Rid)

Sumber: MEDIAINDONESIA(09 /09/1994)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 614-615.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.