PRESIDEN SOEHARTO AKAN BUKA ”FESTIVAL ISTIQLAL 1991″
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto menurut rencana akan menggoreskan pena pertama penulisan Al Quran khas Indonesia, menandai pembukaan “Festival Istiqlal 1991” di Masjid Istiqlal Jakarta, 15 Oktober mendatang, kata Menteri Agama H. Munawir Sjadzali.
Penulisan selanjutnya akan dilakukan para ahli Kaligrafi Indonesia , sedang Al Quran itu nanti tulisannya tetap huruf Arab, tapi memiliki kekhususan Indonesia, katanya di masjid Istiqlal Jakarta , hari Senin dalam acara “Menyongsong Festival Istiqlal.”
Festival Istiqlal yang akan berlangsung sampai 15 November 1991 itu sendiri merupakan ajang penampilan budaya Indonesia yang bernafaskan Islam, untuk mengisi Tahun Kunjungan Indonesia 1991 Selama “Festival Istiqlal 1991” berlangsung akan ada dua peristiwa bersejarah, yaitu Konperensi Parpostel negara-negara OKI (Organisasi Konperensi Islam) di Bandung, awal bulan November.
Selain itu Pertemuan Menteri-menteri Agama ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam) di Jakarta 12 November 1991, ujarnya. Acara festival melibatkan tiga menteri atau tiga departemen, ialah Departemen Parpostel, Depdikbud dan Departemen Agama serta MUI (Majelis Ulama Indonesia). Menteri Agama mengharapkan umat Islam Indonesia, khususnya kaum muslimin Jakarta ikut menyukseskan “Festival Istiqlal 1991” yang berlangsung satu bulan tersebut.
Sementara itu Ketua Umum MUI KH. Hasan Basri dalam sambutannya mengemukakan, penyelenggaraan festival tersebut untuk syi’ar Islam. Selain berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Islam Indonesia, festival juga sebagai hiburan. Ia mengharapkan pula agar umat Islam Indonesia ikut menyukseskan festival tersebut dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan atau menonton pamerannya.
Ketua Umum Badan Pelaksana Festival Istiqlal 1991, Pontjo Sutowo menjelaskan, tujuan “Festival Istiqlal 1991” antara lain untuk meningkatkan kualitas dan peran serta umat Islam Indonesia dalam proses pembangunan. Disamping itu dalam upaya meninjau tradisi budaya masa lalu dengan kenyataan dan tantangan masa kini dan menggali serta memperkenalkan khazanah hasil budaya Indonesia, khususnya ragam budaya Islam Indonesia kepada masyarakat luas, baik nasional maupun Internasional.
Ruang lingkup kegiatan festival adalah penulisan Mushaf Al Qur’an dengan tulisan indah (kaligrafi) beserta hiasan (ilmuminasi) pada lembaran-lembaran kertas khusus yang mempunyai kekhasan Indonesia.
Selain itu pameran arsitektur karya arsitek Islam Indonesia, seni rupa tradisional danmodem Islam,Kitab Suci Al Quran tulisan tangan ulama Indonesia, naskah, buku dan media komunikasi serta tata boga.
Kegiatan berikutnya adalah pertunjukan seni baca Al Quran, teater, baca puisi, musik, tari, film dan peragaan busana. Disamping itu forum ilmiah berupa simposium dan ceramah tentang kebudayaan Islam Indonesia serta pemikiran-pemikiran yang mencakup berbagai bidang kebudayaan.
Begitu pula sayembara atau Iomba yang meliputi sayembara Adzan untuk anakanak dan remaja, kaligrafi Islam, fotografi, desain busana muslim dan muslimah.
Sumber : ANTARA (02/09/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 552-553.