PRESIDEN SOEHARTO AKAN BUKA MUSYAWARAH NASIONAL I YAGINA[1]
Jakarta, Media Indonesia
Presiden Soeharto akan membuka Munas I Yayasan Ginjal Nasional Indonesia (Yagina) pada puncak acara ulang tahun organisasi April 1994. Pada kesempatan itu Kepala Negara sekaligus menandatangani sampul prangko dan menandai peluncuran hari pertama.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum Yagina Jenderal TNI Purnawirawan Soesilo Soedarman kepada wartawan di Jakarta kemarin. ‘ Dalam munas itu menurut Soesilo akan dibicarakan sejumlah program. Salah satu programnya ialah pembangunan RS khusus ginjal termasuk yang sedang dikaji meningkatkan pendidikan dokter sebagai sumber daya manusia. Untuk program yang lain ujarnya berupa pembuatan mobile unit/ hemodialisis sebagai pemecah batu ginjal dan pencuci darah mengingat harganya sangat mahal Rp 1.6 miliar per unit. Menurut Soesilo yang juga Menko Polkam itu secara nasional gangguan gagal ginjal dan hipertensi menduduki rangking keempat dari 10 besar penyakit yang diderita oleh masyarakat. Hasil itu berdasarkan jumlah pasien yang dirawat inap di rumah sakit (RS) antara 1990-1992. Sedangkan RS khusus bagi keperluan riset dan pengembangan penyakit ini belum ada seperti jantung paru-paru, atau kanker padahal pentingjuga untuk mendapat perhatian, katanya. Demikian pula jumlah dokter ahli ginjal masih terbatas, tercatat baru lima orang ditambah dokter spesialis bedah khusus untuk organ tubuh tersebut. Semua dokter itu pun baru ter-konsentrasi di beberapa kota besar di Jawa yang meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta. Semarang dan Surabaya. “Satu-satunya di luar Pulau Jawa cuma ada di Medan”.
Simposium
Sementara itu di tempat terpisah Kasubag Ginjal-Hipertensi Bagian Penyakit Dalam FKUI/RSCM Prof Dr RP Sidabutar menjelaskan selama ini banyak anggapan atau isu-isu mengenai penyakit ginjal yang menyesatkan yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Telah banyak orang yang menjadi korban karena ketidaktahuan ini,” katanya. Karena itu dalam kaitan memperingati HUT pertamanya Yagina merencanakan menyelenggarakan simposium untuk masyarakat umum di Departemen Kesehatan. Jakarta 23 April nanti. Simposium ini bertujuan untuk menjelaskan hal-hal yang harus diketahui masyarakat mengenai penyakit ginjal hipertensi, prostat dan transplantasi dari para pakar.
Sumber: MEDIA INDONESIA ( 21/04/1994)
_________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 627-628.