PRESIDEN SOEHARTO AKAN MENGINAP DI ISTANA BUCKINGHAM SELAMA KUNJUNGAN DI KERAJAAN INGGRIS
Sebagai bagian dari penerimaan dan penghormatan keluarga Raja dan pemerintah Inggeris, Presiden dan lbu Tien Soeharto selama berada di London akan tinggal di Istana Buckingham yang merupakan bangunan di tengah2 kota yang dibangun lebih dari 150 tahun lalu.
Sejak tahun 1837, Istana Buckingham yang sekarang ini seakan-akan diramu sebagai suatu bagian tetap dari pemandangan ibukota Inggeris, merupakan tempat tinggalnya keluarga2 Raja lnggeris.
Presiden dan lbu Tien Soeharto setibanya di London, hari Selasa pagi, selesai upacara penyambutan resmi langsung akan menuju ke Istana tersebut.
Pintu gerbang utama dari Istana Buckingham yang sebagai salah satu tradisi dijaga oleh anggota2 kawal Kerajaan yang dikenal dengan nama "Guard Division", untuk menyambut Presiden Soeharto dihias dengan bendera2 Indonesia dan Inggeris.
Pasukan pengawal dari Guard Division itu menjaga pintu gerbang tersebut dalam pakaian seragam kebesaran dimana merah merupakan warna utama.
Tiap hari pukul 11.30 di pintu gerbang utama itu berlangsung suatu upacara kebesaran militer sebagai bagian dari acara pergantian pasukan jaga lengkap dengan barisan musik dari Divisi tersebut.
Istana Raja Inggeris itu yang berkamar 300 buah, pada tahun 1703 merupakan semacam wisma yang pada waktu itu dikenal dengan Buckingham House yang dibangun oleh Duke dari Buckingham.
Dal!am tahun 1762 Wisma Buckingham itu dibeli oleh raja George Ill sebagai tempat tinggal untuk permaisurinya, Charlotte, jika Ratu itu berada di London.
Perluasannya dari sebuah wisma menjadi istana seperti yang dikenal sekarang ini mulai pada tahun 1821 oleh Raja George IV Sejak itu sedikit demi sedikit hingga pada bagian akhir abad yang lalu bagian2 lain dari apa yang sekarang ini dinamakan lstana Buckingham diselesaikan.
Presiden dan Ibu Tien Soeharto selama empat hari tinggal di Istana Buckingham itu akan menempati bagian Timur dari bagian tersebut. Pembangunan bagian Timur itu dibiayai oleh Raja George IV dengan antara lain membentuk dana yang diperolehnya dengan menjual apa yang dikenal dengan Orietal Pavillion.
Dari paviliun itu dimana ia mengumpulkan banyak barang2 yang berasal dari Asia sejumlah perabotan gaya Cina telah diambil untuk mengisi ruangan-ruangan dari bagian Timur tersebut.
Presiden Soeharto dan Ibu Tien akan menuju ke Istana Buckingham dari stasiun kereta api Victoria dengan kereta kencana yang juga merupakan salah satu tradisi kerajaan Inggeris untuk menyambut tamu-tamu kenegaraannya.
Kepala Negara sebelum menuju ke Inggeris pada hari Minggu malam singgah di Jenewa, tiba di London dengan pesawat terbang khusus. Di pelabuhan udara ibukota Inggeris rombongan kePresidenan menuju dulu ke stasiun kereta api sebelum naik kereta kencana menuju tempat penginapan mereka di Istana Buckingham. (DTS)
…
London, Antara
Sumber: ANTARA (13/11/1979)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 205-206.