PRESIDEN SOEHARTO AKAN RESMIKAN 6 PROYEK DI SULSEL

PRESIDEN SOEHARTO AKAN RESMIKAN 6 PROYEK DI SULSEL[1]

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto akan meresmikan enam proyek di Sulawesi Selatan tanggal 19 Desember, kata Gubernur Sulsel ZB. Palaguna, di kediaman Jl. Cendana, Jakarta, Sabtu. Setelah menghadap Presiden, Gubernur Sulsel menjelaskan, keenam proyek itu terdiri atas empat proyek dengan dana APBN sekitar Rp 230 miliar dan dua proyek bersumber dari dana swadaya masyarakat.

Keempat proyek APBN itu adalah dua proyek irigasi, satu bendungan dan satu rumah sakit Wahidin Sudirohusodo. Sedangkan proyek swadaya yang akan diresmikan adalah Monumen Mandala dan sebuah mesjid. Palaguna menjelaskan, Monumen Mandala itu menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia merebut Irian Barat (nama ketika itu, Red) kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Menurut Gubernur, proyek Monumen yang menelan dana senilai sekitar Rp 7 miliar itu merupakan aspirasi masyarakat Sulsel serta para pejuang yang terlibat langsung dalam operasi Trikora yang saat itu dipimpin Pak Harto selaku Panglima Mandala. Karena itu, kata Gubernur, penyelesaian proyek itu juga  lebih cepat dari jadwalnya. Tanggal l9 Desember dipilih sebagai peresmiannya karena pada tanggal itu pula operasi Trikora dimulai. Proyek ini juga dirancang oleh lulusan Universitas Hasanuddin. Kepala Negara juga menceritakan bahwa indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat (ltja- red) dengan diplomasi dan teknik serta strategi militer yang tepat.

Padahal pada waktu itu sarana dan prasarana Republik Indonesia belum terlalu memadai walaupun jika harus perang, bangsa Indonesia tetap siap. Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Soelatin menambahkan, Monumen itu akan menjadi wahana informasi sejarah bagi generasi muda.

Teh Tradisional Jepang

Kepala Negara di tempat yang sama juga menerima Pakar Penyaji Teh Tradisional Jepang, Soshitsu Sen XV yang berkunjung ke Indonesia antara lain untuk mengesahkan cabang Perkumpulan Penggemar Teh Tradisional Jepang, di Jakarta. Menurut Soshitsu Sen XV, penggemar teh tradisional Jepang kian meluas termasuk ke luar negeri antara lain Indonesia. Tamu dari Jepang itu selama di Indonesia juga melakukan demonstrasi penyajian teh tradisional Jepang. Dalam KTT APEC di Osaka Jepang, November lalu, para kepala negara APEC juga disuguhi teh Jepang berikut tata caranya yang khas dan tradisional. (T.EU03/B/EL02/ 9112/95 13:50/RB1)

Sumber:ANTARA(09/12/l 995)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 313-314.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.