PRESIDEN SOEHARTO AKAN RESMIKAN LIMA PROYEK PEMBANGUNAN DI KALBAR

PRESIDEN SOEHARTO AKAN RESMIKAN LIMA PROYEK PEMBANGUNAN DI KALBAR

Presiden Soeharto dalam kunjungannya ke Kalbar; hari Senin dan Selasa (23-24 Oktober), menurut rencana akan meresmikan lima buah proyek pembangunan.

Kelima buah proyek tersebut masing2, alur sungai Kapuas Kecil, Pusat Listerik Tenaga Diesel (PLTD) Siantan, Masjid Raya Mujahidin, Pusat Perbelanjaan Kapuas lndah dan beberapa buah jembatan serta jalan raya yang dibangun Snowy Mountain Enginering Coorporation (SMEC) dari Australia atas bantuan cuma-cuma sebagai pelaksanaan Rencana Kolombo.

Presiden melalui sebuah surat keputusannya tahun 1977 menugaskan kepada Ditjen Perhubungan Laut mengeruk alur sungai itu dengan biaya yang disediakan sebesar Rp 3,2 milyar.

PLTD Siantan dibangun sejak tahun 1972 dengan bantuan kredit dari Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar 4,6 juta dolar Amerika Serikat. Menambah penyediaan tenaga listrik untuk kota Pontianak dan sekitamya dari 5,4 MW menjadi 17,4 MW.

Masjid Mujahidin, sebuah masjid Negara di ibukota Propinsi Kalbar dibangun sejak tahun 1975 dengan biaya hampir Rp 1. milyar, diantaranya Rp. 30 juta bantuan Presiden dan Rp. 32 juta lebih sumbangan masyarakat dan selebihnya berasal dan APBD Propinsi Kalimantan Barat.

Masjid ininantinya akan menjadi masjid yang terbesar dan termegah di propinsi itu. Pusat Perbelanjaan Kapuas Indah yang terletak di tepi sungai Kapuas di tengah Kota Pontianak, merupakan proyek Pemerintah Daerah Kotamadya Pontianak. Dibangun sejak tahun 1975 dengan biaya sebesar Rp 1,5 milyar lebih.

Terdiri tiga lantai. Lantai dasar dan kedua untuk pertokoan dan lantai ketiga untuk gedung bioskop.

Jembatan yang dibangun SMEC dari Australia sebanyak 24 buah merupakan bagian dari pembangunan jalan raya Kalbar sekitar 500 kilo meter dengan biaya Rencana Kolombo Pemerintah Australia dan APBN dari Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Indonesia.

Presiden bersama Ibu Tien Soeharto dalam kunjungan ke Kalbar ini disertai Menko Elruin Prof. Widjojo Nitisastro, Menteri Nakertrans Prof. Harun Zain, Menten Agama Alamsah Ratu Perwiranegara, Menteri Pekerjaan Umum Ir. Purnomosidi, Menteri Sekretaris Negara Soedharmono SH, Sekretaris Kabinet Ismail Saleh SH dan Duta Besar Australia untuk Indonesia. (DTS)

Pontianak, Antara

Sumber: ANTARA (23/10/1978)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 775-776.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.