PRESIDEN SOEHARTO BAPAK PEMBANGUNAN NASIONAL

PRESIDEN SOEHARTO BAPAK PEMBANGUNAN NASIONAL

Sarasehan penerangan pembangunan untuk mensukseskan Pemilu 1982 yang diselenggarakan di Palangkaraya sejak tanggal 31 Agustus hingga 1 September 1981, mengambil keputusan mengusulkan kepada lembaga tertinggi negara hasil Pemilu 1982 agar menetapkan Presiden Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Nasional.

Sarasehan juga mengusulkan supaya Jenderal Purnawirawan Soeharto dipilih dan diangkat kembali selaku Presiden RI untuk masa jabatan tahun 1983-1988.

Sarasehan tersebut diikuti oleh 54 orang peserta yang mewakili 14 organisasi profesi/fungsional tingkat Propinsi Kalimantan Tengah, dihadiri pula oleh yang mewakili Direktur Penerangan Daerah Deppen RI, Hadisumarto.

Gubernur Kalimantan Tengah W.A.Gara dalam sambutannya pada pembukaan sarasehan itu hari Senin mengatakan, dalam Pemilu peranan masyarakat sangat menentukan, karenanya perlu segera dilakukan pembinaan yang sebaik-baiknya.

Pembinaan sosial politik yang merupakan pelaksanaan dari Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara untuk dikembangkan dalam kehidupan praktis masyarakat.

Pembinaan tidak hanya berarti sekedar mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat lahir bathin saja, akan tetapi ketenteraman dan ketertiban masyarakat yang mengandung dinamika, mendekatkan ikhtiar bangsa Indonesia untuk memperbaiki harkat serta martabatnya mengatasi kemelaratan dan keterbelakangan yang merisaukan. (DTS)

Palangkaraya, Antara

Sumber: ANTARA (02/09/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 116-117.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.