PRESIDEN SOEHARTO BERANGK AT KE INDIA [1]
Jakarta, Kompas
Presiden dan Ny Tien Soeharto bersama sekitar 91 orang anggota rombongan hari Minggu (27/3) sekitar pukul 14.00 waktu setempat (sekitar 15.30 WIB) diharapkan akan tiba di pangkalan Angkatan Udara India, Palam, New Delhi, India. Menurut rencana, pesawat Garuda DC-10 yang membawa rombongan Presiden untuk menghadiri konperensi tingkat tinggi (KIT) G-15 tersebut meninggalkan Bandara Halim Perdan akusuma, Jakarta, hari Minggu pagi ini sekitar pukul 08.55 WIB.
Kedatangan Presiden Soeharto di New Delhi ini disusul pula oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan beberapa negara peserta KTT ini yang juga menggunakan pesawat nonkomersial. Mereka antara lain adalah Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhamad, Presiden Senegal Abdou Diouf dan Presiden Zimba bwe Robert Mugabe. Sedangkan kedatangan Presiden Mesir Hosni Mubarak dengan pesawat non-komersial belum bisa dipastikan.
KIT G-15 ke-4 ini direncanakan dibuka hari Senin pagi waktu setempat (28/3), kemudian disusul dengan sidang pleno dan jamuan makam malam. Pada hari kedua KIT ini juga akan diadakan retreat, yakni pertemuan langsung antara para kepala negara/pemerintahan tanpa dihadiri para pembantu mereka di suatu ternpat eksklusif. Menurut Menteri Sekretaris Negara Moerdiono, KTT ini akan dihadiri delapan negara, yakni India, Indonesia, Argentina, Aljazair, Malay sia, Nigeria, Senegal dan Zimbabwe. Sedangkan enam negara yang sudah menyatakan tidak hadir Brazil, Meksiko, Chile, Jamaika, Peru dan Venezuela. Sementara Mesir masih mempertimbangkan kehadirannya.
Dalam KIT ini Presiden Soeharto didampingi oleh Menlu AliAlatas (yang telah berada di India sejak hari Jumat untuk hadiri pertemuan tingkat Menlu), Menko Ekku/ Wasbang Saleh Afif, Mensesneg Moerdiono dan penasehat ekonomi Presiden, Prof Dr Widjojo Nitisastro serta Kepala Badan Pelaksana Ketua Gerakan Nonblok (GNB) Nana Sutresna.
Pertemuan iniakan membicarakan perkembangan terakhir masalah internasional serta implikasinya bagi negara berkembang, proyek kerjasama Selatan-Selatan, dialog Utara-Selatan dan masa depan G-15 itu sendiri.
Dalam jumpa pers hari Jumat di Kantor Sekretariat Negara, Mensesneg Moerdiono mengatakan, Indonesia mengajukan empat inisiatif proyek kerjasama di bidang kependudukan, pengamanan pangan, pengaturan utang luar negeri, skema
Ada kemungkinan Presidien Soeharto tidak menghadiri acara penutupan KIT G- 15 ini karena harus mengurus masalah-masalah dalam negeri, termasuk mempersiapkan kedatangan PM Belanda Ruud Lubbers. Akhir tahun 1993 lalu, Presiden Soeharto datang ke New Delhi untuk menghadiri KTI G-15 tersebut. Tapi saat itu, karena tidak memenuhi quorum-yang hadir hanya lima negara- maka KTI ini ditunda dan baru diselenggarakan sekarang ini.
PM Belanda
Sementara itu siaran pers Sekretariat Negara hari Sabtu kemarin menyebutkan, PM Belanda dan Ny RFM Lubbers akan mengadakan kunjungan resmi ke Indonesia dari tanggal 4 sampai 7 April 1994. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memenuhi undangan Presidien Soeharto.
Ini merupakan kunjungan PM Belanda kedua ke Indonesia. Yang pertama dilakukan tahun 1988. la akan didampingi Menlu Kooijmans serta tujuh pejabat tinggi lainnya serta delapan wartawan. Kunjungan PM Lubers ini dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan hubungan bilateral, terutama di bidang ekonomi, perdagangan, kebudayaan dan pendidikan. Rombongan dari Belanda ini juga akan berkunjung kePT Phillips dan PT PAL Surabaya.
Selain bertukar pikiran dengan Presiden Soeharto, PM Lubbers juga akan bertemu beberapa anggota kabinet. Akan pula ditandangani Persetujuan Perlindungan Investasi (Investment Protection Agreement) oleh Menlu RI dan Menlu Belanda. (osd/rie)
Sumber : KOMPAS ( 27/03/94)
___________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 21-22.